Wednesday, December 16, 2009

Sebuah Prank Call dari Saya untuk Leonardo Ringo

"Selamat pagi Mas Garin, aku Leo dari Hard Rock FM. Aku berniat mau interview Mas Garin by phone aja pagi ini mengenai kontroversi FFI. Apakah bersedia ya mas? Terima kasih."

Sebuah pesan pendek masuk ke telepon saya, pukul 09.30 Rabu [16/12] tadi. Jelas, ini salah sambung. Si pengirim pesan, Leo aka Leonardo Ringo aka Leo Zeke and The Popo, mengira itu nomer Garin Nugroho, sutradara kondang. 

Saya jawab pesan pendek itu, dengan pesan:

"Anda dapat nomor saya dari mana? Saya sedang sibuk."

Beberapa menit kemudian, Leo menjawab:

"Aku pernah dapat dari Mbak Imel. Baiklah, terima kasih."

Imel, adalah publisis yang sering bekerja dengan production house Garin Nugroho. Lalu, pesan itu saya jawab lagi dengan tulisan:

"Saya bersedia diwawancarai, asal masuk program Good Morning Hard Rockers, yang penyiarnya Panji dan Steni itu loh."

Panji dan Steni sudah tak membawakan acara Good Morning Hard Rockers. Leo tak merespon pesan saya. Lantas, tak berapa lama, saya dapat kabar kalau Leo menulis di twitternya seperti ini:

"He's an arrogant film director who answer my message by saying, 'Anda dapat nomor saya dari mana? Saya sedang sibuk.' Go to hell prick!"

Twitter Leo diblok. Tak sembarang orang bisa baca, makanya saya kirimkan pesan untuk Leo: 

"Siapa sutradara film yang arogan yang Anda tulis di twitter?"

Jeng jeng. Tak berapa lama, Leo membalas pesan pendek saya:

"Maaf Mas, saya akan telepon ke Mas sebentar lagi untuk klarifikasi. Sepertinya tadi salah paham saja dari saya. Terima kasih dan mohon maaf kalau menyinggung."

Saya jawab, "Oke, saya tunggu."

Setengah jam kemudian Leo menelepon saya. Saya pasang di speaker phone. Wendi Putranto dan Ludmila Gaffar, rekan kerja saya menutup mulutnya karena ingin menahan tawa. Percakapannya tak bisa saya ingat dengan pasti. Kurang lebihnya seperti ini:

"Selamat siang Mas Garin, saya Leo Mas,"
"Leo mana ya?"
"Leo Hard Rock FM yang tadi menghubungi Mas,"

Nada bicaranya gugup.

"Ya, ada apa Nak Leo?" tanya saya.
"Begini Mas, saya mau minta maaf soal yang tadi Mas. Soalnya, SMS dari Mas kan tidak masuk di satu pesan yang sama. Itu kan di dua pesan yang berbeda, jadi saya nulis itu sebelum saya dapet jawaban dari Mas Garin soal bisa diwawancara,"

"Saya kan bilang bisa diwawancarai, tapi kamu malah bilang saya arogan dan prick."
"Iya maaf Mas, tadi karena saya lagi stress karena pekerjaannya memang ada tekanan,"
"Itu urusan kamu, bukan urusan saya!"

Leo masih gugup, tapi di tengah kegugupannya dia masih mampu berpikir jernih sepertinya.

"Ini bener Mas Garin? Kok suaranya berbeda ya?"
"Namanya juga ditelepon!" kata saya dengan nada meninggi.

"Soalnya, saya pernah ngobrol dengan Mas Garin sebelum saya kerja di Hard Rock,"
"Yang ngobrol dengan saya itu, banyak. Bukan cuma kamu. Saya nggak bisa nginget satu-satu siapa saja yang ngobrol dengan saya!"

Dan Leo pun tak berani melanjutkan kecurigaannya.

"Iya Mas, saya mau minta maaf. Yang tadi itu, saya tidak melakukan atas nama Hard Rock FM Mas, tapi atas nama pribadi."
"Kamu itu mencoreng nama baik Hard Rock FM dan Zeke and The Popo!"

Begitu disebut nama Zeke and The Popo, barulah Leo tersadar bahwa dia sedang dikerjai.

"Eh, siapa sih ini? Siapa yaa?"

Saya, Wendi dan Mila terbahak. 

"Tanya pacarlu, ini nomer siapa!"

Telepon pun saya tutup.Tak berapa lama, Leo mengirim saya pesan pendek:

"Babiii!!! Hahahaha."