Tuesday, December 04, 2012

Boyband: Solusi Bagi Orang yang Serba Pas-pasan Tapi Ingin Jadi Artis


Kabar soal hengkangnya Charly Van Houten dari ST12, lalu sebelumnya Andika vokalis Kangen Band yang dipenjara karena kasus ganja seakan jadi pertanda bahwa musik pop dengan cengkok vokal Melayu [untuk lebih sederhananya kita sebut saja pop melayu meskipun musik Melayu yang sesungguhnya jauh lebih indah, jadi buat yang mau protes soal istilah ini sudahlah, kalian buat saja blog sendiri] mulai memudar popularitasnya. Saya rasa banyak orang yang menyambut gembira pertanda memudarnya pop melayu macam ST12 dan Kangen Band ini. Tapi ternyata kebahagiaan itu seakan harus ditunda, karena pudarnya popularitas pop melayu digantikan oleh bangkitnya boyband dan girlband. Ketika beberapa tahun lalu televisi banjir oleh penampilan band pop melayu yang semuanya berlomba mendayu, kini giliran boyband dan girlband yang menghiasi layar kaca para penonton televisi. Jika Anda tak percaya dengan pernyataan ini, kemungkinan besar karena Anda memang jarang sekali menonton televisi.

Di satu sisi memang bisa dilihat menggembirakan, akhirnya ada juga kejenuhan terhadap serbuan band pop melayu, tapi jika dilihat hasilnya: ini akan jadi sumber amarah baru bagi yang berharap variasi musik di televisi lokal.      

Ucapan terima kasih [jika Anda melihatnya dari sisi positif] harus diberikan pada SM*SH yang memelopori bangkitnya kembali boyband di Indonesia. Dengan mengadopsi gaya boyband di Korea [saya kurang tahu apa yang membuat K-Pop belakangan ini digandrungi oleh banyak remaja kita], SM*SH tiba-tiba melejit dengan satu lagu yang musiknya dibuat oleh kibordis Themilo, Hendi Unyil [ironisnya, Unyil menjual murah lagu itu karena dibuatnya dengan mudah dan awalnya untuk kepentingan program radio sehingga dia tak ikut merasakan keuntungan finansial dari popularitas lagu itu].

Tujuh lelaki berpakaian seragam yang menari dan keroyokan menyanyikan lagu yang ringan ternyata jadi formula baru yang sukses mendobrak kejenuhan industri musik mainstream di Indonesia. Saya rasa tak banyak yang menduga formula itu akan berhasil—kecuali orang di balik ide membentuk SM*SH itu. Kalau saja Hendi Unyil tahu bahwa formula itu akan berhasil, sepertinya dia tak akan menjual murah lagunya. Tapi yang berikutnya terjadi, mudah ditebak: bermunculan para pengikut SM*SH yang bejibun itu dan membuat kita ingin men-smash mereka satu-satu. Entah sampai kapan ini akan menjadi trend, tapi setidaknya sekarang kita harus menahan emosi untuk tak memaki mereka.

Saya akan mencoba melihat fenomena boyband atau girlband [sama saja lah, cuma beda jenis kelaminnya saja tapi formulanya sama bahkan kadang boy pun seperti girl] ini dari sisi yang bijaksana dan mengambil hikmahnya. Dan hikmah terbesar dari adanya boyband adalah: ini merupakan solusi bagi mereka yang punya kualitas pas-pasan.

Wajah pas-pasan.
Tak semua personel boyband atau girlband berwajah tampan atau cantik. Percayalah, kalau Anda simak baik-baik di layar kaca, niscaya Anda akan sadar bahwa hanya satu atau dua yang benar-benar berwajah tampan atau cantik. Karena mereka bergerombol [bahkan ada yang sembilan orang] dan berseragam, orang jadi susah menilai dengan seksama apakah mereka aslinya berwajah tampan/cantik atau tidak. Belum lagi mereka selalu memakai pemulas wajah sebelum manggung. Saya pernah menyaksikan dari dekat SM*SH manggung [tidak, bukan karena sengaja ingin menonton konser mereka tapi kebetulan ada di tempat yang sama], meskipun bukan untuk kepentingan penyiaran televisi, mereka semua memakai pemulas wajah alias bedak, minimal foundation lah. Sehingga kesan yang timbul adalah para personel boyband/girlband adalah orang-orang berwajah rupawan. Maka, dengan demikian kualitas daya tarik wajah Anda akan meningkat berlipat ganda.

Vokal pas-pasan.
Biasanya, di sebuah boyband/girlband, hanya satu atau dua yang bisa bernyanyi dengan baik. Anda sudah melihat buktinya di luar negeri: Justin Timberlake, atau Robbie Williams di antara buktinya. Atau, Dewi Sandra yang muncul dari sembilan model yang bernyanyi dan saya lupa namanya itu. Dengan bernyanyi bersama teman-teman beramai-ramai, orang tak akan tahu jika suara Anda sumbang atau pas-pasan. Biasanya cuma yang bagus yang terdengar [karena sering dikasih porsi bernyanyi sendiri yang lebih banyak dibandingkan yang lain], tapi yang jelek jadi malah tersamar.

Kemampuan menari pas-pasan.
Katanya, para personel boyband itu adalah mereka yang bisa menari. Tapi melihat dari yang banyak beredar di televisi, tak sedikit yang menarinya pas-pasan. Atau mungkin ya menyembunyikan keahliannya. Lagipula, logikanya kalau kemampuan menari mereka sangat mengagumkan, mungkin mereka akan lebih fokus di dunia tarian. Coba simak saja tarian mereka, relatif tak istimewa bukan? Entah karena koreografinya yang kurang tepat, entah karena memang kemampuan mereka aslinya pas-pasan. Lagi-lagi, kita baru bisa melihatnya dengan jelas jika ada yang keluar dan jadi artis solo.

Nah, semua yang serba pas-pasan itu, jika digabungkan akan memberi efek yang tidak pas-pasan. Ini memakai filosofi keroyokan: jika beramai-ramai dilakukan, yang tak berani pun jadi berani dan jadi terlihat menyeramkan. Tapi tunggu dulu para pembaca yang budiman, kita tak bisa menghujat boyband/girlband begitu saja, karena yang begitu sudah diatur oleh UUD 1945 Pasal 28: Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang.


23 Comments:

Blogger Yus Rizal Ramadhani said...

mantap

December 04, 2012 8:40 AM  
Blogger Unknown said...

Keren...

Emng bner sih..

December 04, 2012 8:46 AM  
Anonymous bayu tondy said...

berhubung aku seorang cowok biasa yg tumbuh dan berkembang di era Backstreet Boys dan N'sync maka patokanku adalah mereka - mereka.
sebuah lagu yg liriknya kuat atau abadi kebanyakan bergenre 'pop romantic song', dan boyband diatas membuktikannya. lirik mereka kuat, masuk akal ada fans abg yg seperti di video klip Backstreet Boys 'I Want It That Way' berteriak histeris.
yg walaupun saat itu di amrik sendiri, boyband menjadi cibiran band2 'normal' lain.
fenomena itu kini ada di Indonesia.
masalahnya, aku gak melihat sebuah lirik yg sederhana, mudah dinyanyikan tapi begitu kuat.
sampean bener soal TV, adalah alasanku tidak menonton TV lokal lagi setahun belakang ini. TV dan acara musik setiap pagi itu bikin mual apalagi jika menontonnya dalam keadaan belum sarapan

December 04, 2012 8:49 AM  
Blogger PERFORMANCE MANAGEMENT ACADEMY said...

Jangan under estimate satu boyband lalu kamu menilai boyband girlband secara keseluruhan, kualitas boyband indo memang sangat pas2an tp tidak diluaran sana, inggris even korea. korea memiliki agensi khusus u/ melatih dr mulai vocal, choreography, public speaking dan lain2 .. contohnya westlife, nama mereka hingga kini msh sangat dikenang, dan legendaris super junior, coba di kenal dalam2 baru berasumsi ya :) terimakasih, siapapun anda tulisan anda tetap inspiratif ..

December 04, 2012 8:55 AM  
Blogger Unknown said...

Sepakattt mas... backstreet boys is the best boy band ever...hehehheheheh

December 04, 2012 9:27 AM  
Anonymous Anonymous said...

Nice post
Kalau Saya dengar di indonesia memang musik bisa berkembang lebih gampang,konsep2 karya yg menyerempet dan bahkan terkesan plagiat bahkan bisa diterima begitu saja,tapi ya kreatifitasnya mentok di konsep mencontek,mencontek bahkan yg tidak lebih baik dari pionirnya

Kualitas yg dinilai dari mata bisnis dan uang akan sah2 saja,maybe

December 04, 2012 9:58 AM  
Anonymous Naza said...

Melihat realita yang ada di Indonesia saat ini emang gak bisa dipungkiri era boyband/girlband telah datang,
Jujur aja gue jenuh, sebel aja gitu banyak boyband/girlband Indo yg gak punya ciri khas tersendiri, bilangnya terinspirasi idol group (kalo di korea nyebutnya idol group, bukan boyband) ternama Korea, nyatanya mereka gak hnya terinspirasi, tp meniru.
Kebanyaan boyband/girlband indonesia ini asal debut, gak ditraini secara serius. Ikut prkembangan pasar aja, -_-
Satu group yg bikin gue salut cuma 1, namanya S4, n gue lebih seneng nyebut S4 ini idol group, bukan boyband.
Mungkin belom bnyak yg tau siapa S4 itu, silakan cari tau dan berbanggalah :)
INDNONESIA FIGHTING!!

December 04, 2012 10:24 AM  
Blogger The witness of said...

epic statement.

December 04, 2012 10:50 PM  
Blogger Dikdik Karyasasmita said...

This comment has been removed by the author.

December 11, 2012 10:26 AM  
Blogger novam said...

nice article mas.. setuju.. kualitas boyband/girl indo ama luar emang jauh. pas jaman sy boyband luar bagus2 yg dalam negri jg bagus2 kyk ME (masuk boyband ga si?) dibentuk krn kualitas. Klo skr dibentuk krn permintaan pasar/lebel jd seolah2 asal jadi padahal (maaf) kualitasnya sangat dipertanyakan. dan lagi khusus girlband tak jarang bajunya yg mini2 -_-'

December 16, 2012 8:21 PM  
Anonymous Andyvo said...

Hahaha...Boyband. Bikin mual. Ada sedikit saran buat bang Soleh. Artikelnya bagus. Tapi sepertinya tampilan blognya perlu sedikit di modif. Soalnya bikin mata sakit kalau lama membacanya.

December 22, 2012 9:42 PM  
Blogger Unknown said...

Terlalu mainstream Endonesia ini

"Gabba-Gabba hey" Selalu di hati
Let's go

December 23, 2012 11:23 PM  
Anonymous Indra said...

keren bang tutorialnya, *upps salah
artikel maksudnya, hehe

terima kasih

January 04, 2013 9:22 AM  
Blogger Duce Mohdhatta said...

Setuju sayamaj. Sumpah. Jd ngak ada bedanya sama julia pereZ sma nikita mirzani . Cuma modal body doank. jual tampang. Potensi ny nonsen.
Pantes fans ny jg bnyk ang. Suguhan ny paha sama belahan dada.

January 12, 2013 9:49 PM  
Blogger Duce Mohdhatta said...

Lagu lagunya biasa. Pantes fans ny mayoritas belasan. Yg d sajikan paha sma belahan dada.

January 12, 2013 9:50 PM  
Blogger GITA said...

tapi hebat juga si oom mereka, karena semua hal yang pas-pasan digabungin jadinya menjual kan. hahaha

January 29, 2013 10:39 PM  
Blogger Unknown said...

bener leh gua aja muak liat tampang2 culun bin alay pengen gua lempar pake tomat atau bawang,tapi sayang harga bawang dan tomat lagi mahal.... enek gua.. uwekkkkk...

April 16, 2013 6:09 AM  
Blogger thomassilvano said...

lebih baik telat komen daripada telat gak komen lagi hehehe..
setuju kang soleh, boyband/girlband indonesia kebanyakan tidak memperhatikan kualitas musik, lagu dan tarian, jadi memang mungkin sekedar sarana buat cari duitlah ya :)
salam kenal kang soleh, udah agak lama follow blognya cuma baru ada tambahan tulisan lagi niy ya, selamat!

April 19, 2013 12:46 PM  
Anonymous faza said...

Stand Up Comedy: Solusi Bagi Orang yang Serba Pas-pasan Tapi Ingin Jadi Artis

May 03, 2013 12:01 PM  
Blogger Yanuar Farhanditya said...

This comment has been removed by the author.

June 17, 2013 9:50 PM  
Blogger Unknown said...

Kalo BSB bisa dibilang sebagai Boyband sesungguhnya dan menurut saya jauh lebih sukses dibanding NKOTB karena personel BSB masing2 benar2 punya kualitas vokal... pembagian porsi vokalnya juga sesuai..jadi ke 5 anggotanya memang beneran bisa nyanyi.. beda dgn Boyzone misalnya yg jatah vokalnya paling banyak oleh Ronan Keating dan atau NSYNC oleh Justin Timberlake dan JC Chazes... kira2 seperti itu..

May 23, 2016 10:07 PM  
Anonymous tempat wisata di singapura : tempatwisata.biz.id said...

benar-benar tidak mainstream nih
hahahaha

June 19, 2017 5:09 PM  
Blogger Hansstrauss said...

http://www.sindhishaadicentre.com/ sebagai Situs DominoQQ Terpercaya, Agen IDN Poker Online, Daftar Judi Kartu Uang Asli Resmi, Game Taruhan Capsa Susun Terbaru Bonus 50%

February 29, 2020 12:38 AM  

Post a Comment

<< Home