Soleh Solihun Pusing Karena Lagu Cinta
Kenapa mereka pikir, pop = cinta?
Seminggu ini saya mewawancarai dua nama pop; Yovie Widianto dan Kerispatih. Yang pertama, sudah jelas kredibilitasnya sebagai komposer pop handal pencipta banyak hits dan bertahan dari era ‘80an hingga sekarang. Yang kedua, biarpun bukan band sejuta kopi, namanya sudah bisa masuk ke jajaran band pop terkenal lokal meskipun saya tak tahu jika disuruh menyebutkan hits mereka.
Yovie bilang karena dia memainkan musik pop, wajar saja kalau membawakan lagu bertema cinta. Kalau musisi atau band mengaku rock, tapi liriknya cinta juga, itu tak benar. Lebih baik seperti dia. Terang-terangan mengaku musisi pop. Kerispatih bilang, mereka a romantic band. Sama seperti Yovie, mereka tak ingin jadi band yang sok nge-rock tapi liriknya tetep cinta. Katanya, mereka berusaha jujur dengan menjadi band pop. “Kami nggak mau jadi band yang sok sok ngerock tapi liriknya tetep menye juga. Atau, menghina yang liriknya katanya menyanyikan cinta terus, tapi musiknya pop juga,” kata Badai, kibordis sekaligus otak musikal Kerispatih.
Sepertinya pentolan Kerispatih itu sedang bicara soal Efek Rumah Kaca. Sayang, waktu wawancara saya agak kurang menyimak pas dia bicara bagian ini. Mungkin ini momen-momen dalam wawancara ketika saya hilang beberapa detik. Hehe. Saya sering begitu. Ternyata, pas didengarkan transkripnya, Badai bicara begitu. Jadi, saya tak bisa bertanya lebih lanjut.
Barusan, saya datang ke konferensi pers The Titans, di pres rilis ditulis kalau mereka masih percaya pada kekuatan cinta. Setahun lalu, waktu saya wawancara The Titans, mereka juga bilang berusaha jujur dengan menulis lagu cinta. Karena yang ada di pikiran mereka, ya hal-hal tentang cinta. Bukan kritik sosial atau politik.
Dan rata-rata band pop, jika ditanya apa bedanya lagu cinta mereka, jawabannya pasti lagu cinta mereka berbeda, karena sudut pandangnya berbeda, cara menceritakannya berbeda, atau lagu mereka tak cengeng. Jawaban yang paling standar dan klise sih, “Lirik cinta kami universal. Bisa diartikan cinta kepada Tuhan, alam semesta, keluarga, pacar, atau bahkan binatang.”
Kenapa mereka pikir, pop = cinta?
Padahal, ada juga musik pop yang tanpa lagu cinta, tapi berhasil jadi lagu yang bagus. Contoh paling segar, Efek Rumah Kaca. Contoh paling berhasil dan teruji, adalah Iwan Fals era ’90-an. Meskipun ada lagu cinta di antara lagu-lagu pop Iwan, tapi lagu macam (Surat Buat) Wakil Rakyat adalah lagu pop yang bisa memberi tema yang berbeda. Atau, kenapa tak pernah ada yang jujur saja bilang, “Ah, lagu cinta kami sama saja dengan lagu cinta banyak band pop. Namanya juga cari duit.”
Apakah lirik cinta lebih mudah dibuat oleh musisi-musisi pop itu? Saya belum pernah menulis lirik lagu, jadi tak tahu kesulitannya. Yang saya heran, kenapa mereka tak pernah menulis lirik yang sedikit berbeda. Benar-benar memberikan sudut pandang berbeda. Coba bandingkan lirik-lirik di bawah ini. Ini saya ambil sembarang, dari tumpukan CD yang ada di meja, kiriman label. Ini hanya contoh kecil. Dan ini merupakan puncak gunung es.
Cinta itu butuh pengorbanan hati, dan tak butuh cinta sesaat/ Jika kita bertahan cinta itu milik kita//Jika cinta dasar dari semua ini//Hadapilah segalanya/Dengan lapang dada//Meski pahit di sana (Tentang Sebuah Kisah, Kerispatih, 2008).
Walaupun kau telah pergi/Tapi hati tetap cinta/Biarpun di ujung waktu/Aku masih menunggumu//Oh waktu kembalikan/Cintaku hanya dia/Ingatkan aku padanya/Sandingkan aku dengannya (Cinta Mati, The Titans, 2008).
Aku tertipu kediamanmu/Yang ku anggap semuanya baik-baik saja/Ku tak menyangka/Di belakangku kau tigakan cintaku yang hanya kepadamu/Apa yang membuatmu/Tak pernah mengungkap isi hatimu/Andaikan engkau tau/Betapa hatiku mencintaimu (Kau Tigakan Cinta, Elkasih, 2008).
Oh terima kasih Efek Rumah Kaca. Sekarang saya punya soundtrack di kepala, setiap kali mendengar lagu-lagu cinta berkumandang.
Seminggu ini saya mewawancarai dua nama pop; Yovie Widianto dan Kerispatih. Yang pertama, sudah jelas kredibilitasnya sebagai komposer pop handal pencipta banyak hits dan bertahan dari era ‘80an hingga sekarang. Yang kedua, biarpun bukan band sejuta kopi, namanya sudah bisa masuk ke jajaran band pop terkenal lokal meskipun saya tak tahu jika disuruh menyebutkan hits mereka.
Yovie bilang karena dia memainkan musik pop, wajar saja kalau membawakan lagu bertema cinta. Kalau musisi atau band mengaku rock, tapi liriknya cinta juga, itu tak benar. Lebih baik seperti dia. Terang-terangan mengaku musisi pop. Kerispatih bilang, mereka a romantic band. Sama seperti Yovie, mereka tak ingin jadi band yang sok nge-rock tapi liriknya tetep cinta. Katanya, mereka berusaha jujur dengan menjadi band pop. “Kami nggak mau jadi band yang sok sok ngerock tapi liriknya tetep menye juga. Atau, menghina yang liriknya katanya menyanyikan cinta terus, tapi musiknya pop juga,” kata Badai, kibordis sekaligus otak musikal Kerispatih.
Sepertinya pentolan Kerispatih itu sedang bicara soal Efek Rumah Kaca. Sayang, waktu wawancara saya agak kurang menyimak pas dia bicara bagian ini. Mungkin ini momen-momen dalam wawancara ketika saya hilang beberapa detik. Hehe. Saya sering begitu. Ternyata, pas didengarkan transkripnya, Badai bicara begitu. Jadi, saya tak bisa bertanya lebih lanjut.
Barusan, saya datang ke konferensi pers The Titans, di pres rilis ditulis kalau mereka masih percaya pada kekuatan cinta. Setahun lalu, waktu saya wawancara The Titans, mereka juga bilang berusaha jujur dengan menulis lagu cinta. Karena yang ada di pikiran mereka, ya hal-hal tentang cinta. Bukan kritik sosial atau politik.
Dan rata-rata band pop, jika ditanya apa bedanya lagu cinta mereka, jawabannya pasti lagu cinta mereka berbeda, karena sudut pandangnya berbeda, cara menceritakannya berbeda, atau lagu mereka tak cengeng. Jawaban yang paling standar dan klise sih, “Lirik cinta kami universal. Bisa diartikan cinta kepada Tuhan, alam semesta, keluarga, pacar, atau bahkan binatang.”
Kenapa mereka pikir, pop = cinta?
Padahal, ada juga musik pop yang tanpa lagu cinta, tapi berhasil jadi lagu yang bagus. Contoh paling segar, Efek Rumah Kaca. Contoh paling berhasil dan teruji, adalah Iwan Fals era ’90-an. Meskipun ada lagu cinta di antara lagu-lagu pop Iwan, tapi lagu macam (Surat Buat) Wakil Rakyat adalah lagu pop yang bisa memberi tema yang berbeda. Atau, kenapa tak pernah ada yang jujur saja bilang, “Ah, lagu cinta kami sama saja dengan lagu cinta banyak band pop. Namanya juga cari duit.”
Apakah lirik cinta lebih mudah dibuat oleh musisi-musisi pop itu? Saya belum pernah menulis lirik lagu, jadi tak tahu kesulitannya. Yang saya heran, kenapa mereka tak pernah menulis lirik yang sedikit berbeda. Benar-benar memberikan sudut pandang berbeda. Coba bandingkan lirik-lirik di bawah ini. Ini saya ambil sembarang, dari tumpukan CD yang ada di meja, kiriman label. Ini hanya contoh kecil. Dan ini merupakan puncak gunung es.
Cinta itu butuh pengorbanan hati, dan tak butuh cinta sesaat/ Jika kita bertahan cinta itu milik kita//Jika cinta dasar dari semua ini//Hadapilah segalanya/Dengan lapang dada//Meski pahit di sana (Tentang Sebuah Kisah, Kerispatih, 2008).
Walaupun kau telah pergi/Tapi hati tetap cinta/Biarpun di ujung waktu/Aku masih menunggumu//Oh waktu kembalikan/Cintaku hanya dia/Ingatkan aku padanya/Sandingkan aku dengannya (Cinta Mati, The Titans, 2008).
Aku tertipu kediamanmu/Yang ku anggap semuanya baik-baik saja/Ku tak menyangka/Di belakangku kau tigakan cintaku yang hanya kepadamu/Apa yang membuatmu/Tak pernah mengungkap isi hatimu/Andaikan engkau tau/Betapa hatiku mencintaimu (Kau Tigakan Cinta, Elkasih, 2008).
Oh terima kasih Efek Rumah Kaca. Sekarang saya punya soundtrack di kepala, setiap kali mendengar lagu-lagu cinta berkumandang.
54 Comments:
leh...
ini ada lirik lagu sebuah band Oi!/streetrock yang nyerempet cinta... atau entah apa...
hahahahah...
young&proud
walk around the city street/i met a girl that look so sweet/she so young so delight/look at her look so fine/
i am a skinhead boy/wear my boots shinning bright/cut my hair crop top one/wore a shirt ben sherman/
then she look down at myself/i've got the point she hates me/leave it be just like it/ funny me i just don't care
young&proud/just have it fun
young&proud/a skinhead one
tapi mirip pengalaman pribadi yah? penolakan! ahahahaha...
cheers...
ps:
kayaknya bukan lagu cinta deh, tapi bae lah!
nggak ada yang hapal euy..baru tau.
kenapa mas soleh tidak menanyakan ke band-band pop itu? :D
dan yang paling menyebalkan, lagu2 itu cepet nempel. sebenernya sebel dengernya, tapi nadanya malah keinget2 trus. aaaarrrghhh!
yang ini baru Ahmad Dhani yang berani straight to the point ya.
nanti lah ditanyain kalo ada wawancara lagi. untuk kasus kerispatih, kan udah ditulis di atas. waktu dia ngomong gitu, gua lagi blank. lagi hilang beberapa detik. hehe.
siga nu apal ieu mah band-na. vokalisna kan mirip hedi yunus, tapi sok bete mun disebut mirip hedi. hayangna, disebut mirip ajie massaid. :p
hahahahaha...
psstt ah!
eh leh, sebenarnya gue juga bingung sih.
kalo lagu yang mainstream, tapi bukan mengenai cinta, itu masih disebut sebagai pop gak sih?
kayak misalkan, lagu indonesia raya. itu mainstream, tapi bukan lagu cinta, nah.. dia disebut pop gak?
what is pop anyway?
hidup ERK.. btw, judulnya gimana gitu, branding soleh banget (?)..appeuuu..ehehehehe
diangkat jadi feature article :D
In a broad sense, pop is any music based on memorable melodies, repeated sections (usually, but not always, verses and choruses), and a tight, concise structure that keeps the listener's focus on those elements. Pop music has been a profitable industry in America since the 19th century, but for these purposes, pop is a style that took shape in the post-rock & roll era, once the more conservative elements of the record industry had come to terms with the new musical landscape. Pop emerged in the late '50s, as the initial rock & roll craze began to die down, and a lighter, smoother (but still similar) alternative to rock was needed. Mostly a singles medium, pop was influenced by the beat, arrangements, and style of rock & roll (and sometimes doo wop), and it didn't sound bad on the radio next to rock & roll. But pop didn't rock as much as rock & roll. It was about professional craft, both in the songwriting and the studio production, and had little to do with the edge or attitude of rock. As the '60s wore on, pop began to incorporate touches of psychedelia and blue-eyed soul; by the '70s, pop had mellowed substantially, thanks in part to the singer/songwriter movement and Bacharach's brand of smooth adult pop. Some of pop's biggest acts in the '60s included the Beach Boys, the Four Seasons, the Everly Brothers (entering a different phase of their career), the Association, the Rascals, the Righteous Brothers, and (in the U.K.) the Walker Brothers and Petula Clark; other major figures included composer Burt Bacharach, producer Phil Spector, and Brill Building songwriting teams like Barry/Greenwich and Goffin/King. The classic '60s-style strain of pop morphed into AM pop and soft rock by the mid-'70s, but today it dominates good-time oldies radio formats. (allmusic.com)
dalem bener leh...
Hih bisa-bisanya bilang gini ya.. Komentarnya siga nu yesterday afternoon child wae (mengutip quote soleh solihun, red). Pop=cinta, karena pop=massif meureun leh, tema cinta kan pasaran pisan. Padahal pengertian pop awalnya mah justru sesuatu yang mengejutkan yang muncul tiba2 ya.. Ehehehe.. Gw juga sering mendapatkan jawaban yg mengecewakan kalo udah nanya "kepikiran buat bikin tema lain ga buat lagu2 berikutnya?" Jawabannya sama semua "pengennya sih gitu, kita/saya sedang usahakan sih. doain aja di album berikutnya kita/saya bisa munculin tema selain cinta." Arrrgghh waeee! Resep lagu cinta : makin menyayat makin laris! makin pikawatireun makin ngehits! Beberapanya gw juga suka sih.. Ah damn it, pasaran juga gw.. :p
lagu pop, adalah lagu populer yang komersil [good or bad]. "Indonesia Raya" adalah lagu populaer karena lagu nasional, tapi tidak masuk kategori industri pop kecuali kalau seorang produser berhasil membuat "Indonesia Raya" dinyanyikan secara groovy, dancey, etc. oleh misalnya Bunga Citra Lestari.
let's say Radiohead adalah contoh band mainstream yang musiknya tidak se-pop itu. tapi ingat, salah satu yang membuat Radiohead naik adalah lagunya "Creep" yang easy listening dengan tema yang juga populer. genrenya sendiri, cenderung ke rock juga, tapi, mereka dari awal dimarketkan dengan baik sehingga menjadi band mainstream. musik mainstream kan tidak hanya pop, tapi ada rock, bahkan heavy metal. Black Sabbath & Slayer adalah band mainstream.
"Puff The Magic Dragon" adalah lagu pop pada masanya dengan lirik yang tidak biasa bahkan dicurigai tentang marijuana, oleh band folk yang sangat populer, Peter, Paul & Mary. seperti kata Soleh, Iwan Fals bisa bikin lagu pop dengan lirik yang tidak standar.
lirik lagu pop Indonesia, well, you know.
ini bisa panjang nih. :D
inimah contoh lirik cinta pada ibu oleh artis (almarhum) :
Mama_aku_ingin_pulang_poppy_mercuryNike dan Poppy sama-sama merilis lagu Mama Aku Ingin Pulang bersamaan dengan meninggalnya mereka. Entah siapa duluan dan bagaimana sejarahnya kurang tahu.
Mama Aku Ingin Pulang versi Nike di buat video klip meski cuma nampilin potongan klip-klip lama Nike dan adegan seorang ibu yang nangis. Namun versi Poppy Mercury ada video klipnya tapi cuma nampilin gambar kota-kota di luar negeri dMama_aku_ingin_pulangnike_ardilla_3oang plus foto-foto nya Poppy Mercury. Selain itu lirik lagu versi Nike dan Poppy sedikit berbeda. Kalau versi Nike liriknya gini Dulu tak mendengar nasehatmu mama…maafkan anakmu. Kalau versi Poppy liriknya begini Dulu tak mendengar nasehatmu mama… itu salahku. (dari Blog friendster org)
cinta oge leh...tapi musiknya ada efek-efek gitar nge-rock juga...kumaha tah leh? HEADBANG bari ceurik..?? haayyaahh..
leh... ada tagline majalah jaman dulu. kalau ngga salah majalah gadis:
top diantara yang pop
mudah-mudahan ngga tambah pusing...
makanya, dengarkan rase popcircle bersama syauqy lukman dan risa homogenic, setiap rabu 10PM di 102,3 Rase FM Bandung. Bisa streaming juga di www.rasefm.com, loba lah lagu pop anu enteu cinta melulu..
pop lokal, syau? urang keur mengeluhkan lagu pop lokal soalna.
eits jangan salah! pop lokal juga banyak!
tanyakan saja mr. pop!
ada segmen Localism, khusus buat pop lokal...
*heuaheuhaue sorry nya ngiring promo... heuheaehuea...
mohon dilanjutkan, gan,
pertanyaan ini sih gue ajukan karena, banyak sekali orang menjudge musik dari banyaknya orang yang menyukai musik tersebut.
kalo banyak yang suka, dibilang pop.
kalo sedikit yang suka, dibilang indie.
lah, subyektif amat. kalo kita mau ilmiah sedikit, gak sesubyektif itu dong membuat kriterianya.
Tema cintanya sih gak masalah... Tapi point of view-nya pasti gitu-gitu aja. Apalagi liriknya... Standar banget!
Yang bikin lebih sebel lagi, kalau ada band yang sok2 pake bahasa inggris karena "susah lirik pake bahasa indonesia" atau "vocab bahasa indonesia dikit". Tapi lirik mereka kalau di-Indonesia-kan sama aja menye-menye nya kayak band2 pop cinta itu... Huh!
"Kami ingin go international."
masalah definisi pop sih gak penting, tapi yang parah menurut gue sih homogenitas musik indonesia yang seakan meredefinisi pengertian awam tentang musik pop disini sebagai "berlirik cinta dan mendayu dayu.". seharusnya musisi sesenior yovie widianto gak terjebak dalam pengertian sempit kayak gini, tapi nyatanya kok iya ya. rock gak boleh berlirik cinta? lah, megadeth itu liriknya banyak yang curhat colongan. itu kurang rock apa coba? hahaha
tapi baguslah kalau benar si Kerispatih terprovokasi oleh liriknya ERK..hahahahha
inti sebenarnya memang cuman itu sih.
buktinya, kalo mendengarkan band2 pop lokal semacam yg sedang hits di negeri ini (caelaaahh...hits...), gue ga menemukan perbedaan yg signifikan antara band2 tersebut...standar...sama saja. membosankan. cinta melulu. mengenaskan.
sebagian kecil dari nama2 besar : John Lennon, Bob Dylan, U2, The Hollies, Simon & Garfunkel, pop kah mereka? yep!
cmiiw
*pokonyamah, teteup... Namanya juga cari duit.
setuju sih, tema cinta atau nggak yang bikin suatu lagu bagus secara lirik adalah lirik itu sendiri, plus musiknya juga sih. Kalo tata bahasanya ngaco, isi lirik nggak menggugah, kosa kata standar mau tema yang diangkat politik atau apalah selain cinta juga jadinya nggak oke. Soal memakai bahasa Inggris menurut gue sih bukan hal yang harusnya dipermasalahkan, karena ini kan seni dan masing-masing pembuat lirik boleh bebas berekspresi, kalau memang dia lebih bagus bikin lirik dengan bahasa Inggris kenapa harus dipaksakan pake bahasa Indonesia. Alasannya aja kali ya yang klise makanya bikin sebel :)
kalo dikasih lirik yg susah2, orang indonesia kagak ngarti leh.... buktinya, kayak pure saturday..liriknya yg teu pararuguh artinya itu bikin org males dengerin, meskipun musiknya pol. sebenarnya lirik cinta ga masalah sih, cuman krn yg dipake kata2nya itu2 melulu, agak eneg juga sih dengernya.. makanya sy ga pernah beli kaset indonesia keluaran major label :)
bukan ajie massaid leh, hedi yunus kok... saya yakin
Gua juga setelah denger Efek Rumah Kaca seolah baru ngeh kalau lagu cinta itu bejibun, hehe... Harap dimaklumi, da gua bukan pengamat musik :D
ayoh, bikin lagu tanpa lirik sajah!!!
maaf..numpang tanya..elkasih itu apa dan siapa leh?
harusnya Badai Kerispatih baca quote ini nih..hihi..
dan membandingkan lirik yg dipake ERK dan Kerispatih sungguh sangat menggelikan menurut saya.. karena sudah pasti keduanya beda level (dalam artian dari segi liriknya). :D
band baru, belum pernah liat video klip nya sih. yang jelas, cd-nya dikirim ke kantor, dan publisisnya maksa terus buat diwawancara di kantor. hehe, tapi gua tolak terus, dengan segala macam alasan, hingga akhirnya dia menyerah, dan bilang, elkasih terlalu menye2 ya?
oya, mereka memakai kata el di setiap nama personelnya. jadi, mereka adalah el arief, el ari, el ibnu, el bin bin, dan el fajar.
berarti nama band mereka sebenarnya : kasih. tema cinta kayanya gak cuma merebak di lagu (pop) leh, tapi juga di nama band (pop). kangen, rasa, dan ini... kasih.
gue akan bikin band baru nanti namanya : cinta. biar sekalian. haha.
hahaha..mungkin terinspirasi dari erick changcut, tria changcut, dipa changcut, qibil changcut dan alda changcut? hahahaha.. ternyata ga cuma mereka yg aneh..
kapan era menye2 ini akan segera berakhir leh????
hahahah. kayaknya nggak akan pernah berakhir nu. sejak era rahmat kartolo, selalu menye-menye. mungkin perlu pemerintah yang menindas macam orde baru dan melarang musisi menciptakan lagu cengeng.
era lagu menye-menye bisa berakhir kalo sudah ada org yg bisa menciptakan lagu ttg doger monyet dan jadi hits edan-edanan, kasetnya laku 2 juta kopi... pasti yg laen rame2 ngikutin... atau, kalo harmoko bisa jadi menteri penerangan lagi dan melarang rilis lagu cengeng kayak jamannya obbie messakh & betaria sonata :)
gua punya temen leh,dia teh udah lama di kancah black metal.mandek.kemarin2 ketemu,"nu gua mau pindah aliran,jadi pop mainstream lah".wah,surprised."gua bisa minta tolong lu nggak,bikinin lirik-lirik yang puitis lah.gua nggak bakal bikin lagu banyak2,4-5 lagu doang.sekarang era-nya single,ngga perlu bikin album penuh,"
gua bilang, "dasar murtad lu!"
udah segini nih parahnya.wah kalo orang sekelas harmoko muncul lagi,kita-kita orang bakal sering ditelepon sebelum deadline dong,ya nggak leh?hehhe.
mungkin itu voice of the generation mas hehehe. males deh. tapi orang ini kan emang gak jelas, mana yang soal isi, mana yang soal aliran musik. di film itu terjadi. katanya kalo film indie nggak boleh bagus. pada sesat semua otaknya. bener sih, para band itu nggak mau jujur ajah. mbok ya udah, bilang aja nyari duit. mungkin itu lebih bisa diterima daripada sok-sokan.
“Ah, lagu cinta kami sama saja dengan lagu cinta banyak band pop. Namanya juga cari duit.”
ah sangat dalam, biarlah publik yang menilai, lagu cinta ya lagu cinta tapi bisa jadi populer karena banyak orang yang suka, kenapa tidak jujur saja...once again, i luvv ur writing man! bravo..
...tapi band indie juga banyak liriknya [bahkan musiknya] yang buruk. :)
mungkin lirik cinta2an emang plg gampang dibuat kali yha... soalnya semua org cepat ato lambat pasti ngalamin yg namanya cinta. *hoekk*
band yg gak mainstream (a.k.a.indie, underground, apalah...) pun bikin lagu cinta... tapi pilihan kata2nya lebih variatif dan puitis. gak takut buat pake metafor2 cacat dan ajaib. ini kl yg bikin beda. lirik2 udah bener2 jadi pusisi yg bernyanyi. dan itu bagus banget menurut gue.
nah, kl contoh lirik yg ditaro soleh itu (the titans, kerispatih, elkancing*eh salah*kasihapalahitukoksayagakpernahdengeryah?) dimana metaforanya? dimana simbol2nya? dimana permainan kata dan bahasanya? semuanya ditulis dengan tersurat... kayanya band2 mainstream ini gak berani pake bahasa tersirat yg lebih puitis dan figuratif... semua harus eksplisit (mungkin biar laku) misalnya: "cinta itu butuh pengorbanan hati"... buat gue kedengerannya malah gak kaya lagu cinta yg ditulis pake perasaan, malah kaya doktrin semisal "berbohong itu dosa"...
kalo emang nulis lagu cintanya bener2 penuh perasaan, bermain2 sedikit dengan apa yang tersirat dalam bahasa, gak salah kok... keprihatinan gue bukan pada banyaknya lagu cinta menye2 sebenernya, tapi justru pada lirik2 lagu cinta yang gak ditulis pake perasaan... padahal.. yg namanya orang jatuh cinta itu rasanya pasti gak pernah eksplisit keluar gitu aja. iya ngga? *cieeeeehhh... gue ngomong apa siiih?*
contoh lagu cinta yg liriknya bener2 bagus dan indah bgt kayanya banyak deh jaman dulu.... jaman sekarang sepertinya sudah amat sangat langka...
memang...apalagi kualitas rekaman/produksinya.. tp minimal waktu pertama kali denger msh agak seger & bikin kaget...ibaratnya kalo makan siomay, pertama kali makan pare/paria, rasanya pahit, tp pelan-pelan krn sering makan, lidah jd terbiasa, malah jadi ketagihan..beda dgn makan kentang goreng mcdonal, rasanya emang enak tp kalo keseringan bakal eneg..(maap perumpamaannya teu nyambung, sy lagi lapar & di kota sy ga ada baso tahu Hokkie).
Ini si Dido ya?
Serius lo? Ini ide yang sangat buruk lo menurut gue. Kedengerannya aja udah nggak enak.
bener lix.
Ini lagu cinta yang bagus sekaligus tidak biasa dalam pemilihan temanya. Menurut gue, ini salah satu lagu cinta yang bertahan sangat lama di dalam hidup gue. Sejak lagu ini dirilis sampai sekarang, gue masih memutar lagu ini secara reguler. Kebetulan band yang memainkan lagu ini, sekarang memasukkan lagu ini ke dalam set reguler mereka, kendati ini lagu lama. Liriknya seperti ini:
"Jangan berhenti, terhalang datangnya hujan ini/ Aku mencari, berlindung jauhkan basah diri/ Aku menanti, menembus bongkahan asap dahaga/ Mulai terbayang lagi, pecah-pecahan cerita merekah/ Kutunggu lama hingga hujan reda/ Melamun lama hingga hujan reda/ Belum terdengar nada-nada reda/ Belum berhenti, begitu derasnya hujan ini/ Mulai merangkai angan, menyusun beling-beling kenangan/ Banyak ilusi, banyak yang sudah teralami/ Begitu banyak gembira/ Hanya kecewa tertanam di hati/ Kutunggu lama hingga hujan reda/ Menunggu lama hingga hujan reda/ Melamun lama hingga hujan reda/ Belum terdengar nada-nada reda/ Rasa dingin menembus raga/ Rasa dingin menembus jiwa/ Rasa ini tak terlupakan/ Bersamamu, aku akan pergi/ Ke tempat yang lain dari sini/ Ke waktu yang bukan hari/ Melihat apa yang terjadi/ Kan kutemui wajah-wajah asing tanah ini/ Kuakan pergi saat hujan reda/ Walaupun lama pasti reda juga/ Tangga pelangi akan segera tiba."
Bandnya? Koil. Hebatnya, kalo elo baca lirik ini bisa termunculkan persepsi tentang cinta. Tapi, tidak ada kata "cinta" di rangkaian kata itu.
yak, sama seperti lagu "matraman" milik upstairs. atau, lagu "kereta tiba pukul berapa" milik iwan fals. lagu cinta tanpa kata cinta. susah nemuin penulis lirik yang bisa ngambil sudut pandang begitu.
Sepulang dari konferensi pers The Titans, Soleh nyetel CD barunya di kantor. Di lagu berjudul "Jangan Sakiti," salah satu liriknya berbunyi "Bila kau sakiti aku akan pergi." Sebelum bait selanjutnya gue mikir, "Pasti lirik berikutnya ada kata 'sini'-nya." Eh beneran: "Bila kau sayangi bertahan di sini." Kebaca banget, kesannya lirik itu urusan belakangan menjelang mixing.
Soal Badai Kerispatih nyindir ERK yang mengkritik lagu cinta tapi dalam kemasan musik pop...yah itu pemikiran sempit aja. Tahu "There She Goes"-nya The La's, yang sempat dibawa ulang oleh Sixpence None the Richer? Catchy berat...dan kabarnya lagu itu tentang heroin. Gak usah jauh-jauh juga: Sheila On 7 lagu-lagunya kebanyakan tentang cinta, tapi pemilihan katanya nggak sedangkal musik pop Indonesia pada umumnya.
ERK pun bukan anti-lagu cinta; menurut artikel di fanzine mereka, Di Udara, bakal ada tiga lagu bertema cinta di album kedua ERK. Gue belum dengar lagu-lagu itu, tapi gue yakin liriknya bakal jauh lebih imajinatif dibanding "Bila kau sakiti aku akan pergi/Bila kau sayangi bertahan di sini."
"...kapan mati, kekasihku,
kumenanti kau di sini..
ayo mati, bunuh diri,
biar kita, jumpa lagi..
seperti dulu.."
[pidi baiq - "rintihan kuntilanak" - panas dalam]
tah, lagu cinta dengan sudut pandang berbeda..
ini mah, the ultimate love song! cinta dari dalam kubur (atau tepatnya, dari dahan pohon, ditemani kelelawar)... hahahaha..
ada juga lagu cinta panas dalam yg lain kang... "
sayang engkau, masih diii TK, sedang aku, S2...
cinta kandas karna usia, mengapa kita berjumpa?
(pedophilia, panas dalam)
bukan pusing karena ring tone gw, leh??? x)
btw, kapan Seringai "go international"? hehehe....
Post a Comment
<< Home