THE SOLEH SOLIHUN INTERVIEW: PIDI BAIQ
Vokalis THE PANASDALAM bicara soal visi misinya bermusik, perempuan nakal yang jadi inspirasi untuk lagu pertama, dan kenapa dia tak ingin masuk tv.
Pidi Baiq adalah absurd. Kalimat yang keluar dari mulutnya kadang sering tak masuk akal. Saya masih kadang suka bingung membedakan mana kalimat yang serius dan yang bercanda. Pidi Baiq adalah vokalis. Pidi Baiq adalah penulis. Pidi Baiq adalah pelukis. Pidi Baiq adalah lirikus. Pidi Baiq adalah bapak-bapak. Pidi Baiq adalah penjual kaos. Pidi Baiq adalah orang gila. Pidi Baiq adalah apa saja terserah kamu mau menyebut dia apa.
Saya bertemu Pidi Baiq pertama kali pada akhir 2004 sewaktu masih jadi reporter MTV Trax Magazine—sekarang jadi Trax Magazine. Waktu itu, THE PANASDALAM, kelompok musik di mana Pidi jadi vokalis, kami masukkan ke dalam salah satu nama Hot & Freaky 2005. Ini adalah daftar nama yang kira-kira bakal menggebrak di tahun 2005. THE PANASDALAM baru merilis album perdananya yang berjudul Only Ninja Can Stop Me Now di bawah Off The Records.
Saya lupa, apa saja yang kami bicarakan ketika pertemuan pertama itu. Yang jelas, waktu itu seorang kawan saya minta tolong untuk memotret kelompok musik itu—waktu itu saya belum tertarik untuk belajar memotret. Mungkin karena banyak kalimat Pidi yang tak saya mengerti, saya jadi tak bisa mengingat apa yang kami bicarakan. Hanya satu yang paling saya ingat: Pidi Baiq itu aneh. Saya bingung harus tertawa atau menanggapi serius ucapannya.
Ini adalah wawancara saya dengan Pidi dalam rangka penulisan feature Quo Vadis Band Humoris? untuk majalah Rolling Stone Indonesia edisi April 2009. Waktu saya minta janji bertemu langsung untuk wawancara, Pidi malah meminta kami berbincang lewat Yahoo! Messenger saja, karena katanya di waktu yang saya minta, dia harus ke Kupang—hingga kini, saya tak yakin apakah ucapan dia benar atau hanya mengada-ada. Tapi, sepertinya wawancara lewat tulisan memudahkan saya. Setidaknya, sedikit menahan laju bibirnya untuk terus berbicara—seperti yang saya alami di pertemuan pertama kami.
Saacanna urang konfirmasi, kejadian pembentukan Republik Panasdalam teh bener-bener terjadi sesuai nu ditulis di multiply?
(lihat ini: http://pidibaiq.multiply.com/journal/item/73/SEJARAH_?replies_read=22)
Benar-benar terjadi. Bahkan lebih dramatis dari yang saya bisa ceritakan.
Sedramatis seperti apa?
Seakan-akan benar, seolah-olah kelompok separatis. Atau meyakinkan diri menjadi seorang separatis, tanpa orang ada yang mau anggap begitu.
Terjadi pada 18 Agustus?
Sehari setelah kemerdekaan Indonesia, maksudnya supaya dramatis juga.
Motivasinya?
Keinginan gagah, saya merasa begitu. Ini anak muda, maksudnya saat itu saya seorang anak muda yang bagaimana caranya keren.
Tercapai keinginan gagah itu?
Orang tidak menganggap begitu, saya yakin, tapi itu tidak penting, saya hanya percaya pada apa yang saya rasakan. Dan tidak butuh juri untuk itu.
Kenapa Pidi tak merasa gagah sebelumnya?
Bisa saja sudah merasa gagah, tetapi orang tidak akan pernah puas. Selalu ingin lebih dari yang sudah didapatnya.
Hahaha
Menurut saya begitu.
Nah, kelompok musik PANASDALAM didirikan sesudah atau sebelum republiknya dideklarasikan?
Sebelumnya, saya harus bilang, pendirian Negara Kesatuan Republik Panasdalam bisa memiliki motivasi banyak, tergantung dari sudut mana memandangnya. Bisa berbeda dipandang dari sisi perkembangan psikologis dengan sudut pandang hak berpolitik dan juga agama. Ya mendirikan negara dulu baru kemudian, tanpa bisa saya tanggulangi, berubah menjadi kelompok musik. Mungkin karena kenyataannya, negara itu lebih tertarik pada musik, ketimbang menguras potensi alamnya.
Ada peristiwa apa yang membuat kelompok musik Panasdalam didirikan?
Bukan peristiwa, lebih disebabkan terlalu banyaknya waktu yang tersedia, sehingga kami bingung bagaimana harus dimanfaatkan jika seseorang berkata kepada kami: “Jangan kau sia-siakan hidupmu ya.”
Lagu pertama yang tercipta?
Lagu pertama yang dibikin adalah “O Nani.” Ini tentang seorang perempuan, mahasiswi UNISBA, dan menurut kami dia cantik, tetapi sedikit agak nakal seolah-olah menyuruh kami untuk menasehatinya.
Nakal seperti bagaimana?
Seandainya saya tahu ada istilah selain nakal, pasti saya akan menggunakannya, maksudnya dia seorang yang selalu merugikan lelaki.
Memang, siapa yang pernah dirugikan langsung?
Saya hanya mendengarnya dari kawan saya yang pernah menjadi korban, sebetulnya bukan kawan, maksud saya orang lain yang menjadi kawan saya.
Sekarang sudah tak berkawan?
Kadang-kadang saya ingin bilang bahwa berkawan itu merepotkan, ini berhubungan dengan keharusan solid, tetapi saya takut mengatakannya.
Oke, jadi apa visi misi kelompok musik THE PANASDALAM?
Saya merasa yakin bahwa saya selalu bilang kepada kawan-kawan saya: pendapat masyarakat tentang kami itu salah, pendapat kamilah yang benara, bahwa kami ini salah.
Jadi?
Saya tidak memiliki visi apa-apa, saya hanya selalu bilang begitu. Mungkin dari kalimat itu bisa ditafsirkan sehingga bisa nyambung dengan pertanyaan tadi. Atau saya tidak tahu kenapa, saya selalu sangat nikmat ketika bersebrangan dengan pandangan umum.
Seberapa besar niat untuk menghibur orang lain lewat lagu?
Pada awalnya saya merasa perlu menghibur diri saya sendiri, kelompok saya sendiri, ketika seseorang bertanya sama saya, “Pak Haji bagaimana kalau orang tidak suka dengan lagu-lagu Pak Haji?” Saya sangat senang ketika menjawab: katakan segera bahwa saya juga tidak suka kepadanya.
Hahaha. Garila
Orang selalu menilai saya begitu, sehingga menjadi imun jadi saya harus bilang terimakasih.
Lagu-lagu Pidi selalu ada pesan moral di balik leluconnya, ada niat untuk mengajak orang berpikir lewat lirik-lirik itu?
Meskipun tidak menyengajakan diri memberi pesan, tetapi hal itu perlu mungkin disebabkan oleh saya yang tidak ingin membuat lagu yang superfisial supaya biar pun saya begini tapi begitu
atau biar pun saya begitu tapi saya begini.
Lagu yang superfisial itu seperti apa?
Lagu-lagu yang hanya untuk sekedar menciptakan atmosfir daripada sepi seperti lagu-lagu yang saya denger di supermarket dan dihajatan tanpa ada statement.
Terus, gimana ceritanya si album Only Ninja Can Stop Me Now dirilis?
Begini, awalnya sama sekali tidak ada niat dari saya untuk membuat sebuah album bahkan demi Tuhanku, ketika seseorang bertanya “Kenapa Pak Haji tidak masuk tivi?” Saya sangat senang ketika menjawabnya: saya ingin masuk sorga.
Hahaha. Urang ge hayang eta mah. Terus, kenapa atuh akhirnya bisa dirilis juga?
Kelemahan saya, saya selalu berhutang budi atau apa ya namanya, di saat kelompok orang datang bersama seorang produser dari Jakarta ke tempat saya dan bilang soal ingin bikin album THE PANASDALAM saya sudah berusaha menolaknya tetapi mereka keren bisa menghipnotis saya. Kelompok orang itu adalah PHB.
Jadi, karena PHB, PANASDALAM bisa rilis album?
Iya. Si Nedi sejak awal selalu bilang bahwa dia penggemar THE PANASDALAM ujung-ujungnya datang ke tempat saya. Mungkin bukan benar-benar menggemari THE PANASDALAM, melainkan karena ada maunya, karena si Nedi secara pribadi dia bekerja di tempat yang kemudian merilis album THE PANASDALAM.
Kalau manggung pertama kalinya tahun berapa?
Saya seharusnya bilang bahwa si Jenggo, kakak kelas kami di Seni Rupa lah yang telah menemukan THE PANASDALAM atau kasarnya, telah mengubah THE PANASDALAM dari negara menjadi kelompok musik. Maksudnya, malam-malam dia datang ke negara kami, dan mengajak kami untuk manggung di cafe alumni di Sabuga, aduh saya lupa nama cafenya, terus kasih DP untuk beli alat musik tetapi sebelum itu, ada juga acara manggung, tetapi hanya di lapang basket sebagai undangan dari negara Indonesia untuk menghibur rakyat nya yang berorasi.
Tahun berapa itu?
Itu tahun 1997 kalau tidak salah.
Sudah ada berapa lagu waktu manggung pertama kali?
Hanya ada beberapa saja, mungkin lima, “O Nani”, “Rintihan Kuntilanak”, “Triping kalimantan”, “Roim”, dan aduh lupa.
Katanya, Pidi sempet keluar dari PANASDALAM ya?
Tidak mungkin saya keluar dari THE PANASDALAM karena THE PANASDALAM adalah saya, atau saya adalah THE PANASDALAM. Itu saya hanya mundur ke belakang, karena tiba-tiba saya merasa males manggung untuk taat pada niat saya tidak ingin memuncukan diri secara visual.
Terus, kenapa muncul lagi?
Tidak muncul lagi, media lah yang telah memunculkan saya, ini berhubungan dengan saya menerbitkan buku. Sampai sekarang saya tidak ikut manggung bersama THE PANASDALAM. Saya bukan vokalis panggung tapi saya vokalis THE PANASDALAM khusus untuk album.
Tapi kalau tadi katanya Pidi adalah THE PANASDALAM, kalau manggung tak ada Pidi berarti itu bukan PANASDALAM dong?
Kan semua lagu-lagu THE PANASDALAM adalah lagu bikinan saya. Saya ada di situ berbentuk karya yang disampaikan oleh kawan saya saya ingin dekat di hati tapi jauh di mata.
Hahaha. Kalau soal lirik yang membuat orang tertawa, itu disengaja?
Banyak hal yang bisa menyebabkan orang tertawa, tidak melulu harus dengan bodor. Satu hal yang saya hindari adalah bermaksud melawak. Setiap bikin lagu saya selalu berhati-hati untuk jangan sampai melawak. Saya aneh, atau kok mau ya itu orang bikin TIMLO. Saya pasti malu atau saya heran, atau saya harusnya bangga sama mereka yang membadut di televisi supaya orang ketawa. Saya pasti tidak mau, ya Allah lindungilah saya dari menjadi seperti itu.
Tapi akhirnya orang juga ketawa mendengar lagu-lagu PANASDALAM, dan berpikir wah ini lucu banget jadi identik dengan melawak juga.
Mungkin ada istilah lain dari melawak untuk saya. Katakan cocok ini kasusnya sama dengan artis dan seniman. Maksudnya ini kasusnya sama dengan istilah artis dan seniman, ini hanya masalah istilah saja.
Jadi, istilah apa yang lebih tepat untuk PANASDALAM?
Saya tidak bermaksud mengajak orang tertawa, tapi saya mentertawakan sesuatu dan orang itu tertawa, apa ini namanya...maksudnya saya bukan objek yang ditertawakan. Saya hanya seolah-olah mengajak gabung orang untuk memandang sesuatu dengan cara yang absurd bukan yang lucu.
Bukan berniat untuk melucu ya
Saya pasti akan minta ampun kepada Allah bila menyadari saya ternyata melucu. Cobalah dengar ini. Cobalah simak stair ini, apakah saya sedang melucu?
Ya ampun aku lupa, ternyata sudah punya istri
Yang dulu aku kejar hingga kudapati
Kini kubiar nonton tivi sendiri
Tapi orang-orang jadi ketawa membaca atau mendengarnya
Saya juga aneh termasuk aneh pada saya sendiri, karena saya juga tertawa. Orang tertawa untuk syair itu, karena ya ampuuun gitu aja dibikin lagu atau apa ya, saya berharap kelak ada orang yang bisa mendefinisikannya dengan oke atau apakah dalam sayir ini saya sedang melucu?:
Ingin membakar rumah temanku yang sudah kaya mendahuluiku.
Gajinya kecil uangnya banyak.
Dosanya besar zakatnya kecil.
Hahaha
Kenapa orang tertawa? Saya juga tidak bisa menjawabnya, karena saya sendiri juga tertawa.
Apa kesamaan PANASDALAM sebagai kelompok musik dengan PANADALAM sebagai republik?
THE PANASDALAM sebagai negara (meskipun sebenarnya sudah bergabung lagi dengan NKRI menjadi Daerah Istimewa The Panasdalam) sekarang sudah berubah nama menjadi THE PANASDALAM SERIKAT, yang memiliki band resmi bernama THE PANASDALAM. Saya sedang merintis kelompok band wanita THE PANASDALAM bernama DHARMAWANITA THE PANASDALAM dan satu lagi ORKES MALAGA THE PANASDALAM.
Band apa itu?
Saya sudah bikin sampai 200 lagu lebih saya harus membuat wadah lain untuk dibagikan sesuai dengan karakternya. Maksudnya tentu saja lagu “Rintihan Kuntilanak” akan lebih oke kalau dinyayikan oleh DHARMAWANITA THE PANASDALAM , dan ada beberapa lagu yang ngorkes yang akan lebih pas kalau dinyanyikan oleh ORKES MALAGA.
Penyanyinya orang lain berarti dong ya
Iya, tiap grup itu ada personilnya sendiri.
Jadi, mau dibawa ke mana band PANASDALAM?
Band THE PANASDALAM (kok saya merasa senang yang menyebut mereka sebagai The Band, sehubungan saya sangat menyukai Bob Dylan) punya ketuanya sendiri yaitu Erwin, vocklisnya bahwa mau di bawa kemana, ya harus jangan cuma mendahulukan keinginan saya pribadi, merekanya juga harus nyaman sehingga perlu mendengar keinginan mereka ingin menjadi seperti apa.
Jadi belum tau akan dibawa ke mana?
Inilah indahnya jika kita merepotkan apa yang kelak terjadi maksud saya ini indah untuk tidak terlalu merepotkan apa kelak terjadi di masa depan kita hanya harus membangun sesuatu yang baik di hari ini.
Jadi, yang penting hari ini ya album setelah Only Ninja, kapan keluar? Lagu-lagunya seperti apa?
Sebetulnya album yang kelak keluar itu adalah sekedar memenuhi hutang ke produser Jakarta itu. Kami punya hutang satu album, setelah itu bon voyage karena saya sudah merger dengan Kana stuio musik untuk menjadikan KANA itu sebagai rumah produksi musik THE PANASDALAM. Sesiapa yang mau kerjasama masalah rekaman datanglah ke kana, jangan ke saya. Hadapi itu Mail sebagai ketuanya, saya ingin tentram mengurus herder saya. Juga saya sudah merger dengan salah satu radio di Bandung apa itu istilahnya blocking time ya? Jadi ada tiga jam untuk THE PANASDALAM menguasai udara Bandung. Itu yang siaran adalah mereka yang bergabung dalam Angkatan Udara The Panasdalam. Lagu-lagu yang di album kelak rilis oleh produser Jakarta itu adalah lagu-lagu yang sejenis dengan yang ada di album ONCSMN. Hanya ada Zaki sebagai additional player-nya, sebagai aransernya Zaki itu adalah personil 4 Peniti, tetapi dia di The Panasdalam Serikat statusnya sebagai pasukan khusus The Panasdalam.
Jadi, sekarang personel THE PANASDALAM siapa saja?
Personil The Band Panasdalam Erwin, Iwan Nawa, Roy dan Cahya. Sesekali saya ikut manggung juga, mungkin. Erwin vocalis sekaligus ketua The Band. Iwan gitar, Cahya bass, Roy drummer.
Tadi maneh ngomng sesekali ikut manggung mungkin... can katulis.
Featuring saja, karena saya sendiri akan bikin album solo.
Musiknya seperti apa?
Musik solo? Ya hanya gitar saya saja. Sebagian mungkin ada juga The Band Panasdalam ikutan ngisi musiknya.
Terus, bedana jeung The Band Panasdalam?
Akan beda dari cara menyanyi, dari musik, dari RUH, kan ada 200 lagu juga.
Eh terakhir yeuh, Pidi Baiq teh seorang yang serius atau humoris sebetulnya?
Saya seorang yang dengan serius (aneh) bisa menyebabkan orang tertawa. Hanya perlu dicatat, saya bukan pelawak dan selalu menghindari dari jabatan itu karena ikin akan mnurunkan wibawa saya sebagai Imam besar The panasdalam Serikat sekaligus menjadi Pemuka Agama Tertentu.
Pidi Baiq adalah absurd. Kalimat yang keluar dari mulutnya kadang sering tak masuk akal. Saya masih kadang suka bingung membedakan mana kalimat yang serius dan yang bercanda. Pidi Baiq adalah vokalis. Pidi Baiq adalah penulis. Pidi Baiq adalah pelukis. Pidi Baiq adalah lirikus. Pidi Baiq adalah bapak-bapak. Pidi Baiq adalah penjual kaos. Pidi Baiq adalah orang gila. Pidi Baiq adalah apa saja terserah kamu mau menyebut dia apa.
Saya bertemu Pidi Baiq pertama kali pada akhir 2004 sewaktu masih jadi reporter MTV Trax Magazine—sekarang jadi Trax Magazine. Waktu itu, THE PANASDALAM, kelompok musik di mana Pidi jadi vokalis, kami masukkan ke dalam salah satu nama Hot & Freaky 2005. Ini adalah daftar nama yang kira-kira bakal menggebrak di tahun 2005. THE PANASDALAM baru merilis album perdananya yang berjudul Only Ninja Can Stop Me Now di bawah Off The Records.
Saya lupa, apa saja yang kami bicarakan ketika pertemuan pertama itu. Yang jelas, waktu itu seorang kawan saya minta tolong untuk memotret kelompok musik itu—waktu itu saya belum tertarik untuk belajar memotret. Mungkin karena banyak kalimat Pidi yang tak saya mengerti, saya jadi tak bisa mengingat apa yang kami bicarakan. Hanya satu yang paling saya ingat: Pidi Baiq itu aneh. Saya bingung harus tertawa atau menanggapi serius ucapannya.
Ini adalah wawancara saya dengan Pidi dalam rangka penulisan feature Quo Vadis Band Humoris? untuk majalah Rolling Stone Indonesia edisi April 2009. Waktu saya minta janji bertemu langsung untuk wawancara, Pidi malah meminta kami berbincang lewat Yahoo! Messenger saja, karena katanya di waktu yang saya minta, dia harus ke Kupang—hingga kini, saya tak yakin apakah ucapan dia benar atau hanya mengada-ada. Tapi, sepertinya wawancara lewat tulisan memudahkan saya. Setidaknya, sedikit menahan laju bibirnya untuk terus berbicara—seperti yang saya alami di pertemuan pertama kami.
Saacanna urang konfirmasi, kejadian pembentukan Republik Panasdalam teh bener-bener terjadi sesuai nu ditulis di multiply?
(lihat ini: http://pidibaiq.multiply.com/journal/item/73/SEJARAH_?replies_read=22)
Benar-benar terjadi. Bahkan lebih dramatis dari yang saya bisa ceritakan.
Sedramatis seperti apa?
Seakan-akan benar, seolah-olah kelompok separatis. Atau meyakinkan diri menjadi seorang separatis, tanpa orang ada yang mau anggap begitu.
Terjadi pada 18 Agustus?
Sehari setelah kemerdekaan Indonesia, maksudnya supaya dramatis juga.
Motivasinya?
Keinginan gagah, saya merasa begitu. Ini anak muda, maksudnya saat itu saya seorang anak muda yang bagaimana caranya keren.
Tercapai keinginan gagah itu?
Orang tidak menganggap begitu, saya yakin, tapi itu tidak penting, saya hanya percaya pada apa yang saya rasakan. Dan tidak butuh juri untuk itu.
Kenapa Pidi tak merasa gagah sebelumnya?
Bisa saja sudah merasa gagah, tetapi orang tidak akan pernah puas. Selalu ingin lebih dari yang sudah didapatnya.
Hahaha
Menurut saya begitu.
Nah, kelompok musik PANASDALAM didirikan sesudah atau sebelum republiknya dideklarasikan?
Sebelumnya, saya harus bilang, pendirian Negara Kesatuan Republik Panasdalam bisa memiliki motivasi banyak, tergantung dari sudut mana memandangnya. Bisa berbeda dipandang dari sisi perkembangan psikologis dengan sudut pandang hak berpolitik dan juga agama. Ya mendirikan negara dulu baru kemudian, tanpa bisa saya tanggulangi, berubah menjadi kelompok musik. Mungkin karena kenyataannya, negara itu lebih tertarik pada musik, ketimbang menguras potensi alamnya.
Ada peristiwa apa yang membuat kelompok musik Panasdalam didirikan?
Bukan peristiwa, lebih disebabkan terlalu banyaknya waktu yang tersedia, sehingga kami bingung bagaimana harus dimanfaatkan jika seseorang berkata kepada kami: “Jangan kau sia-siakan hidupmu ya.”
Lagu pertama yang tercipta?
Lagu pertama yang dibikin adalah “O Nani.” Ini tentang seorang perempuan, mahasiswi UNISBA, dan menurut kami dia cantik, tetapi sedikit agak nakal seolah-olah menyuruh kami untuk menasehatinya.
Nakal seperti bagaimana?
Seandainya saya tahu ada istilah selain nakal, pasti saya akan menggunakannya, maksudnya dia seorang yang selalu merugikan lelaki.
Memang, siapa yang pernah dirugikan langsung?
Saya hanya mendengarnya dari kawan saya yang pernah menjadi korban, sebetulnya bukan kawan, maksud saya orang lain yang menjadi kawan saya.
Sekarang sudah tak berkawan?
Kadang-kadang saya ingin bilang bahwa berkawan itu merepotkan, ini berhubungan dengan keharusan solid, tetapi saya takut mengatakannya.
Oke, jadi apa visi misi kelompok musik THE PANASDALAM?
Saya merasa yakin bahwa saya selalu bilang kepada kawan-kawan saya: pendapat masyarakat tentang kami itu salah, pendapat kamilah yang benara, bahwa kami ini salah.
Jadi?
Saya tidak memiliki visi apa-apa, saya hanya selalu bilang begitu. Mungkin dari kalimat itu bisa ditafsirkan sehingga bisa nyambung dengan pertanyaan tadi. Atau saya tidak tahu kenapa, saya selalu sangat nikmat ketika bersebrangan dengan pandangan umum.
Seberapa besar niat untuk menghibur orang lain lewat lagu?
Pada awalnya saya merasa perlu menghibur diri saya sendiri, kelompok saya sendiri, ketika seseorang bertanya sama saya, “Pak Haji bagaimana kalau orang tidak suka dengan lagu-lagu Pak Haji?” Saya sangat senang ketika menjawab: katakan segera bahwa saya juga tidak suka kepadanya.
Hahaha. Garila
Orang selalu menilai saya begitu, sehingga menjadi imun jadi saya harus bilang terimakasih.
Lagu-lagu Pidi selalu ada pesan moral di balik leluconnya, ada niat untuk mengajak orang berpikir lewat lirik-lirik itu?
Meskipun tidak menyengajakan diri memberi pesan, tetapi hal itu perlu mungkin disebabkan oleh saya yang tidak ingin membuat lagu yang superfisial supaya biar pun saya begini tapi begitu
atau biar pun saya begitu tapi saya begini.
Lagu yang superfisial itu seperti apa?
Lagu-lagu yang hanya untuk sekedar menciptakan atmosfir daripada sepi seperti lagu-lagu yang saya denger di supermarket dan dihajatan tanpa ada statement.
Terus, gimana ceritanya si album Only Ninja Can Stop Me Now dirilis?
Begini, awalnya sama sekali tidak ada niat dari saya untuk membuat sebuah album bahkan demi Tuhanku, ketika seseorang bertanya “Kenapa Pak Haji tidak masuk tivi?” Saya sangat senang ketika menjawabnya: saya ingin masuk sorga.
Hahaha. Urang ge hayang eta mah. Terus, kenapa atuh akhirnya bisa dirilis juga?
Kelemahan saya, saya selalu berhutang budi atau apa ya namanya, di saat kelompok orang datang bersama seorang produser dari Jakarta ke tempat saya dan bilang soal ingin bikin album THE PANASDALAM saya sudah berusaha menolaknya tetapi mereka keren bisa menghipnotis saya. Kelompok orang itu adalah PHB.
Jadi, karena PHB, PANASDALAM bisa rilis album?
Iya. Si Nedi sejak awal selalu bilang bahwa dia penggemar THE PANASDALAM ujung-ujungnya datang ke tempat saya. Mungkin bukan benar-benar menggemari THE PANASDALAM, melainkan karena ada maunya, karena si Nedi secara pribadi dia bekerja di tempat yang kemudian merilis album THE PANASDALAM.
Kalau manggung pertama kalinya tahun berapa?
Saya seharusnya bilang bahwa si Jenggo, kakak kelas kami di Seni Rupa lah yang telah menemukan THE PANASDALAM atau kasarnya, telah mengubah THE PANASDALAM dari negara menjadi kelompok musik. Maksudnya, malam-malam dia datang ke negara kami, dan mengajak kami untuk manggung di cafe alumni di Sabuga, aduh saya lupa nama cafenya, terus kasih DP untuk beli alat musik tetapi sebelum itu, ada juga acara manggung, tetapi hanya di lapang basket sebagai undangan dari negara Indonesia untuk menghibur rakyat nya yang berorasi.
Tahun berapa itu?
Itu tahun 1997 kalau tidak salah.
Sudah ada berapa lagu waktu manggung pertama kali?
Hanya ada beberapa saja, mungkin lima, “O Nani”, “Rintihan Kuntilanak”, “Triping kalimantan”, “Roim”, dan aduh lupa.
Katanya, Pidi sempet keluar dari PANASDALAM ya?
Tidak mungkin saya keluar dari THE PANASDALAM karena THE PANASDALAM adalah saya, atau saya adalah THE PANASDALAM. Itu saya hanya mundur ke belakang, karena tiba-tiba saya merasa males manggung untuk taat pada niat saya tidak ingin memuncukan diri secara visual.
Terus, kenapa muncul lagi?
Tidak muncul lagi, media lah yang telah memunculkan saya, ini berhubungan dengan saya menerbitkan buku. Sampai sekarang saya tidak ikut manggung bersama THE PANASDALAM. Saya bukan vokalis panggung tapi saya vokalis THE PANASDALAM khusus untuk album.
Tapi kalau tadi katanya Pidi adalah THE PANASDALAM, kalau manggung tak ada Pidi berarti itu bukan PANASDALAM dong?
Kan semua lagu-lagu THE PANASDALAM adalah lagu bikinan saya. Saya ada di situ berbentuk karya yang disampaikan oleh kawan saya saya ingin dekat di hati tapi jauh di mata.
Hahaha. Kalau soal lirik yang membuat orang tertawa, itu disengaja?
Banyak hal yang bisa menyebabkan orang tertawa, tidak melulu harus dengan bodor. Satu hal yang saya hindari adalah bermaksud melawak. Setiap bikin lagu saya selalu berhati-hati untuk jangan sampai melawak. Saya aneh, atau kok mau ya itu orang bikin TIMLO. Saya pasti malu atau saya heran, atau saya harusnya bangga sama mereka yang membadut di televisi supaya orang ketawa. Saya pasti tidak mau, ya Allah lindungilah saya dari menjadi seperti itu.
Tapi akhirnya orang juga ketawa mendengar lagu-lagu PANASDALAM, dan berpikir wah ini lucu banget jadi identik dengan melawak juga.
Mungkin ada istilah lain dari melawak untuk saya. Katakan cocok ini kasusnya sama dengan artis dan seniman. Maksudnya ini kasusnya sama dengan istilah artis dan seniman, ini hanya masalah istilah saja.
Jadi, istilah apa yang lebih tepat untuk PANASDALAM?
Saya tidak bermaksud mengajak orang tertawa, tapi saya mentertawakan sesuatu dan orang itu tertawa, apa ini namanya...maksudnya saya bukan objek yang ditertawakan. Saya hanya seolah-olah mengajak gabung orang untuk memandang sesuatu dengan cara yang absurd bukan yang lucu.
Bukan berniat untuk melucu ya
Saya pasti akan minta ampun kepada Allah bila menyadari saya ternyata melucu. Cobalah dengar ini. Cobalah simak stair ini, apakah saya sedang melucu?
Ya ampun aku lupa, ternyata sudah punya istri
Yang dulu aku kejar hingga kudapati
Kini kubiar nonton tivi sendiri
Tapi orang-orang jadi ketawa membaca atau mendengarnya
Saya juga aneh termasuk aneh pada saya sendiri, karena saya juga tertawa. Orang tertawa untuk syair itu, karena ya ampuuun gitu aja dibikin lagu atau apa ya, saya berharap kelak ada orang yang bisa mendefinisikannya dengan oke atau apakah dalam sayir ini saya sedang melucu?:
Ingin membakar rumah temanku yang sudah kaya mendahuluiku.
Gajinya kecil uangnya banyak.
Dosanya besar zakatnya kecil.
Hahaha
Kenapa orang tertawa? Saya juga tidak bisa menjawabnya, karena saya sendiri juga tertawa.
Apa kesamaan PANASDALAM sebagai kelompok musik dengan PANADALAM sebagai republik?
THE PANASDALAM sebagai negara (meskipun sebenarnya sudah bergabung lagi dengan NKRI menjadi Daerah Istimewa The Panasdalam) sekarang sudah berubah nama menjadi THE PANASDALAM SERIKAT, yang memiliki band resmi bernama THE PANASDALAM. Saya sedang merintis kelompok band wanita THE PANASDALAM bernama DHARMAWANITA THE PANASDALAM dan satu lagi ORKES MALAGA THE PANASDALAM.
Band apa itu?
Saya sudah bikin sampai 200 lagu lebih saya harus membuat wadah lain untuk dibagikan sesuai dengan karakternya. Maksudnya tentu saja lagu “Rintihan Kuntilanak” akan lebih oke kalau dinyayikan oleh DHARMAWANITA THE PANASDALAM , dan ada beberapa lagu yang ngorkes yang akan lebih pas kalau dinyanyikan oleh ORKES MALAGA.
Penyanyinya orang lain berarti dong ya
Iya, tiap grup itu ada personilnya sendiri.
Jadi, mau dibawa ke mana band PANASDALAM?
Band THE PANASDALAM (kok saya merasa senang yang menyebut mereka sebagai The Band, sehubungan saya sangat menyukai Bob Dylan) punya ketuanya sendiri yaitu Erwin, vocklisnya bahwa mau di bawa kemana, ya harus jangan cuma mendahulukan keinginan saya pribadi, merekanya juga harus nyaman sehingga perlu mendengar keinginan mereka ingin menjadi seperti apa.
Jadi belum tau akan dibawa ke mana?
Inilah indahnya jika kita merepotkan apa yang kelak terjadi maksud saya ini indah untuk tidak terlalu merepotkan apa kelak terjadi di masa depan kita hanya harus membangun sesuatu yang baik di hari ini.
Jadi, yang penting hari ini ya album setelah Only Ninja, kapan keluar? Lagu-lagunya seperti apa?
Sebetulnya album yang kelak keluar itu adalah sekedar memenuhi hutang ke produser Jakarta itu. Kami punya hutang satu album, setelah itu bon voyage karena saya sudah merger dengan Kana stuio musik untuk menjadikan KANA itu sebagai rumah produksi musik THE PANASDALAM. Sesiapa yang mau kerjasama masalah rekaman datanglah ke kana, jangan ke saya. Hadapi itu Mail sebagai ketuanya, saya ingin tentram mengurus herder saya. Juga saya sudah merger dengan salah satu radio di Bandung apa itu istilahnya blocking time ya? Jadi ada tiga jam untuk THE PANASDALAM menguasai udara Bandung. Itu yang siaran adalah mereka yang bergabung dalam Angkatan Udara The Panasdalam. Lagu-lagu yang di album kelak rilis oleh produser Jakarta itu adalah lagu-lagu yang sejenis dengan yang ada di album ONCSMN. Hanya ada Zaki sebagai additional player-nya, sebagai aransernya Zaki itu adalah personil 4 Peniti, tetapi dia di The Panasdalam Serikat statusnya sebagai pasukan khusus The Panasdalam.
Jadi, sekarang personel THE PANASDALAM siapa saja?
Personil The Band Panasdalam Erwin, Iwan Nawa, Roy dan Cahya. Sesekali saya ikut manggung juga, mungkin. Erwin vocalis sekaligus ketua The Band. Iwan gitar, Cahya bass, Roy drummer.
Tadi maneh ngomng sesekali ikut manggung mungkin... can katulis.
Featuring saja, karena saya sendiri akan bikin album solo.
Musiknya seperti apa?
Musik solo? Ya hanya gitar saya saja. Sebagian mungkin ada juga The Band Panasdalam ikutan ngisi musiknya.
Terus, bedana jeung The Band Panasdalam?
Akan beda dari cara menyanyi, dari musik, dari RUH, kan ada 200 lagu juga.
Eh terakhir yeuh, Pidi Baiq teh seorang yang serius atau humoris sebetulnya?
Saya seorang yang dengan serius (aneh) bisa menyebabkan orang tertawa. Hanya perlu dicatat, saya bukan pelawak dan selalu menghindari dari jabatan itu karena ikin akan mnurunkan wibawa saya sebagai Imam besar The panasdalam Serikat sekaligus menjadi Pemuka Agama Tertentu.
30 Comments:
hahaha mantaf emang kang pidi ini
dengan adanya diversifikasi, mudah-mudahan kang pidi tidak menjadi ahmad dhani baru. apalagi sama-sama punya republik. semoga sukses.
Kalau hajinya ini beneran atau apa Leh?
Hhahahaha pertama kali denger The Panasdalam di Dago, yang rintihan kuntil anak gue ketawa ngakak..
Bagus bagus bagus, wawancara absurd!
Soleh, Laleleus Paregel Lalieur apa kabarna?
hahahahha,pol!
leh.. kok saya bingung ya... sebenernya pidi atau arga sih vokalis panas dalam teh?
memang ajaib pidi baiq ini.. bahh..jadi kangen sama vila merah!!
ini juga misteri. diduga sih, dia mengaku-ngaku haji. hahaha.
siga ngarana, jadi we teu pararuguh nasibna. hehe.
kan seperti yang dia bilang di atas nik, si pidi vokalis panasdalam versi rekaman. kalau mereka manggung atas nama panasdalam, si pidi nggak tampil karena katanya dia udah tampil lewat lagu buatannya.
emang aneh.
bukan hanya vokalis, pemuka agama atau Imam besar mungkin dia juga seorang profesor!
genius!
Haji Panas Dalam :D
ajaib! :D
yeni dan gw cukup tau soal haji ini..
terakhir, dalam satu kesempatan, saat kami sekeluarga menyambangi kediaman pidi, rosi, timur, bebe, dan amih [mertua pidi, ibunda rosi], sobat gw ini sedikit berkeluh kesah soal gelar haji di depan namanya..
"gi, urang geus jengah dengan gelar Haji. sigana mah, ayeuna, urang leuwih cocok make gelar Buya. setuju teu maneh?"
hahahaha. gebleg. ieu mah leuwih parah atuh.
Syekh atawa Al-Mukarrom...
Ahahaha fotonya ceritanya kayak Erica Badu getoh kekekek
hahaha,, i've been there and (but not) done that..
hari itu kang pidi lg ada di GGM, hari sabtu kan itu? lg ada pertunjukannya thepandal, wekekeke..
kang pidi kang pidi..
*koor cita-citakuuuu..
Aduh, nama saya Nani, dan saya anak Unisba..tp sy ga nakal koq.. Huh!ga terima x)
suiip leh. wawancara yg absurd tp menghibur betul.
wah,wawancara di sini (multiply) kayaknya lebih lengkap dari yang di majalah RSI..
gak tau. waktu itu mah saya minta janjiannya hari rabu kok. tapi, waktu ditelepon dia minta langsung hari itu, gak usah nyamperin ke bandung katanya.
yang di majalah mah kan nggak bisa dimuat semua. harus berbagi dengan narasumber lain.
hahahaha. nanti kita tunggu si pidi nya ngasih komen aja.
Iya..Berarti selain langganan majalah RSI saya juga msti langganan blog ini,hehe
ih gw suka nih orang2 kayak gini huehuehuehue...
ya Allah,dua orang gila saling berinteraksi dan menyebakan penyimpangan antar galaksi. sumpah,gw perlu baca satu dialog berulang-ulang dan imbasnya? ngakak juga berulang-ulang. kacau! hahaha. tapi mantab!
ahahhahah si pidi menuduh kami..padahal dia nya juga pengen banget rekaman dan rilis album.. hahahhahahah...
hahahaha.....
kreatif itu gampang... TAPI OBSESI PENGEN KEREN itu yang membuatnya jadi rumit!!
go pidi baiq:))
Lieur maca na oge... 😂
Post a Comment
<< Home