Seberapa Siapkah Kita?
"Aku mau nemuin temen-temen yang udah lama nggak aku temuin Leh," kata seorang teman.
Dia mengatakan itu kepada saya tidak kurang sebulan yang lalu. Suatu malam, sesaat sebelum dia mengunjungi rumah temannya. Dan kemarin pagi, dia meninggal. Destiadi Nurgianto.
Kepergiannya seakan mengingatkan saya kembali. Kalau yang namanya usia itu ada di tangan Tuhan. Kematian bukan milik orang tua renta saja. Bukan milik mereka yang sudah terbaring di rumah sakit berbulan-bulan.
Kematian bisa datang begitu saja. Tanpa basa-basi. Langsung mengetuk pintu. Mengajak kita pergi. Dan sekali lagi, saya diingatkan. Entah kenapa, belakangan ini, berita kematian datang bertubi-tubi. Masih ingat dong, tulisan terakhir saya sebelum ini.
Bertubi-tubi. Karena tidak hanya Destiadi Nurgianto. Tapi juga ayah teman saya. Dan kakek teman saya.
Mungkin Tuhan sedang mengingatkan saya kembali. Agar memperbaiki diri. Karena kalau sudah ditinggal pergi. Yang bisa kita lakukan hanyalah bersyukur. Menikmati hidup. Mencoba hidup dengan baik di jalan-Nya. Dan bertanya pada diri kita sendiri,
"Apakah kamu sudah siap kalau suatu hari giliran kematian yang datang menjemputmu?"
Dia mengatakan itu kepada saya tidak kurang sebulan yang lalu. Suatu malam, sesaat sebelum dia mengunjungi rumah temannya. Dan kemarin pagi, dia meninggal. Destiadi Nurgianto.
Kepergiannya seakan mengingatkan saya kembali. Kalau yang namanya usia itu ada di tangan Tuhan. Kematian bukan milik orang tua renta saja. Bukan milik mereka yang sudah terbaring di rumah sakit berbulan-bulan.
Kematian bisa datang begitu saja. Tanpa basa-basi. Langsung mengetuk pintu. Mengajak kita pergi. Dan sekali lagi, saya diingatkan. Entah kenapa, belakangan ini, berita kematian datang bertubi-tubi. Masih ingat dong, tulisan terakhir saya sebelum ini.
Bertubi-tubi. Karena tidak hanya Destiadi Nurgianto. Tapi juga ayah teman saya. Dan kakek teman saya.
Mungkin Tuhan sedang mengingatkan saya kembali. Agar memperbaiki diri. Karena kalau sudah ditinggal pergi. Yang bisa kita lakukan hanyalah bersyukur. Menikmati hidup. Mencoba hidup dengan baik di jalan-Nya. Dan bertanya pada diri kita sendiri,
"Apakah kamu sudah siap kalau suatu hari giliran kematian yang datang menjemputmu?"
1 Comments:
yang penting doain aja supaya jalan dia ke surga lebih mulus drpd kehidupan dia yg sebelumnya.
setidaknya dia sdh terbebas dari segala beban hidupnya yang harus dia pikul selama ini kan.
dan itu sesuatu yang sangat melegakan... setidaknya kita gak harus ngeliat temen kita terpuruk sedih dan tersiksa.
he left for a better place.
and someday, we will to.
Post a Comment
<< Home