Saturday, May 28, 2005

Big Mouth Strikes Again

Komunikasi itu katanya irreversible.

Tidak bisa diulang. Yang sudah dikatakan, tidak bisa ditarik kembali. Ini cerita tentang saya dan mulut besar saya. Saya pernah menulis ini di tulisan yang lain. Betapa kadang-kadang saya tidak suka dengan sifat saya yang satu ini. Banyak omong. Sering menyinggung orang lain.

Itu terjadi lagi. Tapi, kali ini lewat tulisan yang jadi perpanjangan mulut saya. Maksudnya bercanda. Tapi, apa daya. Target saya, tidak suka candaan saya. Dia marah. Padahal, saya tidak bermaksud membuatnya marah. Bertambah satu lagi, daftar orang yang murka karena saya dan mulut besar saya.

Memang, sering kali saya tidak tau kapan harus berhenti. Ini tidak baik. Saya tau itu. People change, katanya. Dan sepertinya, saya belum berubah. Karena saya memakan korban lagi. Hal seperti inilah yang membuat saya kadang berharap jadi orang pendiam.

Tapi, bagaimana lagi? We can not not communicate.

1 Comments:

Blogger aris said...

Jatidiri kadang makin tua bertransformasi menuju hiji titik leh: bijak...


Alah kolot pisan nya? Da emang nggeus kolot sih... :)

May 31, 2005 12:28 PM  

Post a Comment

<< Home