Membuat Janji dengan Takdir
Menunggu orang yang tepat itu seperti menunggu jemputan.
Kamu tau, jemputanmu akan datang.
Kamu tunggu di satu tempat.
Kamu tau dia bakal datang.
Hanya saja, ada yang tidak kamu tau.
Kapan pastinya jemputanmu itu bakal datang.
Yang bisa kamu lakukan, hanyalah menunggu.
Tapi, kamu tau dia bakal datang.
Karena kamu telah membuat janji.
Dengan takdir.
Di sini, kesabaranmu diuji.
Kalau ternyata jemputanmu tidak kunjung datang.
Kamu tau perjalanan dia bisa saja terhambat.
Persoalannya, apakah kamu akan tetap tunggu jemputan itu.
Atau, memutuskan untuk naik kendaraan lain yang kebetulan lewat.
Dan, apakah kamu terburu-buru atau tidak ke tempat tujuan.
Itu kalau kamu menunggu.
Kalau kamu jadi penjemput, tinggal balik saja keadaan yang tadi saya ceritakan.
Setelah jemputanmu datang.
Kamu pergi ke tempat tujuan yang sama.
Melakukan perjalanan dengan kendaraan yang sama.
Maka, petualangan yang sebenarnya pun baru dimulai.
Apakah akan berakhir di tempat tujuan yang sama?
Hanya takdir yang tau.
Kalaupun tidak, kamu bisa menunggu lagi jemputan yang lain datang.
Atau, kamu jemput orang yang lain.
Dan sekali lagi.
Kamu membuat janji yang baru dengan takdir.
Kamu tau, jemputanmu akan datang.
Kamu tunggu di satu tempat.
Kamu tau dia bakal datang.
Hanya saja, ada yang tidak kamu tau.
Kapan pastinya jemputanmu itu bakal datang.
Yang bisa kamu lakukan, hanyalah menunggu.
Tapi, kamu tau dia bakal datang.
Karena kamu telah membuat janji.
Dengan takdir.
Di sini, kesabaranmu diuji.
Kalau ternyata jemputanmu tidak kunjung datang.
Kamu tau perjalanan dia bisa saja terhambat.
Persoalannya, apakah kamu akan tetap tunggu jemputan itu.
Atau, memutuskan untuk naik kendaraan lain yang kebetulan lewat.
Dan, apakah kamu terburu-buru atau tidak ke tempat tujuan.
Itu kalau kamu menunggu.
Kalau kamu jadi penjemput, tinggal balik saja keadaan yang tadi saya ceritakan.
Setelah jemputanmu datang.
Kamu pergi ke tempat tujuan yang sama.
Melakukan perjalanan dengan kendaraan yang sama.
Maka, petualangan yang sebenarnya pun baru dimulai.
Apakah akan berakhir di tempat tujuan yang sama?
Hanya takdir yang tau.
Kalaupun tidak, kamu bisa menunggu lagi jemputan yang lain datang.
Atau, kamu jemput orang yang lain.
Dan sekali lagi.
Kamu membuat janji yang baru dengan takdir.
*terlintas begitu saja, ketika menunggu jemputan dari seorang teman.
1 Comments:
Ini asyik nih Leh... Jemputan dengan takdir... Buat urusan takdir kita emang cuma bisa 'nunggu' ya...
Post a Comment
<< Home