Jurnalis Belel
Menurut kamu, penampilan fisik saya bagaimana?
Anehkah? Jelekkah? Menyeramkan? Unik? Eksentrik? Ganteng? Hehehe. Yang terakhir, sepertinya tidak mungkin deh. Bukan apa-apa. Tadi siang saya pergi ke Pemda Kabupaten Tangerang. Mau menemui narasumber.
Kantor pertama, divisi Humas dan Protokoler. Saya perkenalkan diri dan maksud saya ke sana. Si bapak, sambil mendengarkan saya bicara, memandang saya dari ujung kaki ke ujung rambut. Menurunkan kacamatanya setengah.
Kantor kedua, Ketentraman dan Ketertiban. Bapak-bapak berseragam Satpol PP memandang saya. Tidak jelas berapa jumlah mereka. Yang jelas, sebagian besar dari mereka memandang saya dari bawah sampai atas. Seperti bapak sebelumnya.
Padahal, saya bersama seorang teman. Perempuan. Dan dia tidak dapat pandangan seperti itu. Lantas, timbul pikiran di benak. Memangnya penampilan saya aneh ya. Padahal, saya cuma pake jaket dan celana jins belel, kaos hitam, kumis jenggot belum dicukur, dan rambut tidak terurus. Hehehe.
Apa mereka belum pernah lihat jurnalis seperti saya ya? Tapi, rasanya masih banyak jurnalis berpenampilan lebih lusuh dari saya. Hmmm. Ataukah, karena nama saya dan nama majalah saya cukup bertentangan ya. Tapi tidak juga. Kalau begitu sih, mereka langsung komentar. Seperti bapak pemda lainnya yang saya temui di kantor lainnya.
Lantas, kenapa mereka memandang saya seperti itu ya?
15 Comments:
Begini dik Soleh...
Yang namanya pemerintahan memang begitu, masih untung dik Soleh masih diterima. Biasanya masih ditambah komentar "Lain kali kalo kesini lagi, jangan pake jeans dan kaos ya...".
Halah... as if they're staying in Presidential Palace yang mengharuskan orang berkemeja, berdasi dan pantalon... biar ke-derajat-an kalo kata para tetua dulu...
Kikikikik....
Elu make kaos seringai nggak 'leh?
ambil saja sisi baiknya. paling tidak anda tidak akan diciduk oleh antek2 sang nara sumber dan dituduh sebagai penjaja tubuh oleh pemerintah daerah nan fasis tersebut.
jangan-jangan mas avi dulu juga pernah ngomong begitu ya, sama jurnalis yang datang ke departemen keuangan. hehehe. :p
wah, nggak tuh. cuma kaos volcom bergambar harimau. emang kenapa kalau pake kaos seringai?
mungkin mereka jadi kepikiran buat bikin perda soal penampilan.
dan memasukkan predikat pemuda seperti kau ke dalam golongan PSK-PSK malang itu..
Kalo pake kaos seringai, mungkin mereka nyangka lo arian13 & takut lo bakalan bikin lagu membakar tangerang, hehehehe.
sudah cukup cocok kok leh buat nangkring di atas harley. hehe..
amiiiin ciet. amiiiiiin. hehehe. buat nangkring doang ya. tapi isi dompetnya sih belum cocok. hehehe.
lho, bukannya dompetnya udah bermerek harley?
dompetnya sih harley, tapi tetep, isinya belum bisa beli motornya. ada yang tahu di mana saya bisa kredit harley dengan cicilan 500rb/bulan dan uang muka ringan? hehehe.
coba datang ka mabua harley davidson.
tunjukkan kartu nama dan id card MRA group.
siapa tau masih ada secercah harapan..
mau jadi jurnalis juga kali mereka :D
situ masih mending ada status jurnalisnya...
saya yang pengangguran begini apalah dimata mereka
apalagi waktu mau minta tanda tangan, jadi kayak iklan rokok gitu...
ombang ambing, kapal goyang, kapten tidur pules
Harusnya ini yang dijawab.
Hehehehehhee
Post a Comment
<< Home