20Q Christian Sugiono
Anak band yang jadi aktor bicara soal perempuan, sinetron dan bagaimana rasanya jadi pacar Titi Kamal
Q1
Anda
bersekolah di Pangudi Luhur, yang muridnya laki-laki semua. Bagaimana
peranan sekolah itu dalam membentuk karakter Anda sekarang?
Karena
cowok semua, jadi lebih kompak. Di situ gue belajar arti pertemanan dan
kesetiakawanan. Dari segi cewek, gue lebih belajar soal deketin cewek.
Cowok semua, ngobrol apa lagi
Q2
Tipe remaja seperti apa Anda waktu SMA?
Gue
tipe rata-rata sih, yang suka maen olahraga. Tapi, nggak jocks banget
[tertawa]. Tiap istirahat maen voli sama basket. Oh lupa, gue tipe anak
band. Gue nge-band melulu. Soalnya nggak ada kerjaan lain. Udah SMA,
banyak pensi, banyak band competitor, jadinya lebih termotivasi untuk
latihan.
Q3
Kenakalan remaja macam apa sih yang dulu Anda lakukan?
Gue
sih nggak nakal. Soalnya gue Ketua OSIS. Kalau nakal bahaya. Paling
ngajak temen-temen dua angkatan cabut ke Dufan. Kenakalan perempuan?
lah [tertawa]. Tapi gue nggak terlalu ekstrim. Gue istilahnya maen
rapih. Yang tahu temen-temen deket gue doang. Kalau banyak yang tahu,
itu berita nggak bagus. Nanti imej gue, ooh suka maen cewek. Nanti
cewek-cewek ngelihat imej gue nggak bagus.
Q4
Dulu,
publik mengenal Anda hanya sebagai pacar Titi Kamal, sekarang orang
mengenal Anda sebagai Christian Sugiono. Perasaan Anda soal ini?
Seneng
aja. Sekarang gue terjun di sinetron jadi banyak yang tahu. Tapi nggak
apa-apa juga sih dipandang begitu [jadi pacarnya Titi Kamal--red].
Soalnya, Titi juga imejnya bagus dipandang orang-orang. Daripada ada
orang bilang begini, ‘Eh lo pacarnya Ratu Felisha ya?’ [tertawa]. Itu
nggak oke. Psycho.
Q5
Banyak laki-laki di luar
Enak [tertawa]. Gue hanya bisa menghimbau cowok-cowok di luar
teruslah bermimpi! [tertawa]. Jadi pacar Titi apa ya enaknya? Ya
mungkin seperti yang dibayangkan orang-orang. Apa yang lo bayangkan itu
benar! [tertawa].
Q6
Di
film Jomblo, Anda memerankan karakter Doni, laki-laki yang mudah
mendapatkan perempuan dan mudah bercinta. Seberapa mirip karakter itu
dengan Anda?
Sekarang
jauh banget. Tujuh tahun terakhir ini jauh. Dulu, lumayan dekat. Itu
masa-masa gue nakal ya di jaman dulu. Tapi nggak terlalu parah kayak si
Doni. Tiap cewek diembat. Kalau gue milih-milih. Yang bisa jaga mulut dan jaga diri [tertawa].
Q7
Kalau ada yang bertanya, berapa banyak perempuan yang sudah Anda tiduri?
Gue nggak akan jawab lah! Berapa juga udah lupa! Nggak deh. Becanda. [ngakak].
Q8
Apakah Anda selalu mendapatkan perempuan yang Anda inginkan?
Ya bisa dibilang, delapan puluh
persen iya. Misalnya gue usaha dikit, Alhamdulillah dapet, ciee
Alhamdulillah. Gawat nih interview-nya. Gue mesti milih-milih kata
[tertawa]. Rata-rata mereka nggak mau serius. Mereka maunya
senang-senang.
Q9
Serius dalam arti komitmen?
Ya gue juga nggak mau [tertawa]. Udah lah, interviewnya jangan terlalu berbahaya.
Q10
Takut dibaca Titi ya [tertawa]. Anda tipe yang takut sama pacar?
Gue
nggak takut sama pacar. Gue takut sama diri gue sendiri kalau nggak
bisa pacaran lagi dengan Titi [tertawa]. Gue takut gue melakukan hal
yang salah dan berakibat buruk.
Q11
Tadi Anda bilang, delapan puluh
Pernah
doong! Dua kali. Waktu SMA dan pas lulus SMA. Tapi gue rasa cewek itu
nyesel ya [tertawa]. Tapi, perasaan gue sama cewek itu juga nggak
terlalu gede. Iseng-iseng berhadiah. Nggak dapet ya cari yang lain.
Q12
Infotainment sepertinya selalu ingin tahu perkembangan kisah cinta Anda. Perasaan Anda soal ini?
Gue
juga bosen tuh. Apa infotainment nggak ada pertanyaan lain? Dari awal
gue diinterview infotainment tahun 2002 sampai sekarang, selalu ada
pertanyaan begitu. Gue pulang dari Jerman
kepergok jalan sama Titi tuh. Ditanya ‘kapan kawin?’ Sampe kemaren gue
wawancara di sini [lokasi syuting--red], pertanyaannya masih itu.
Meskipun nanya yang lain, selalu diselipin pertanyaan begitu. Harusnya
gue bilang, oh mbak berarti nggak nonton infotainment. Soalnya,
jawabannya ada di infotainment yang lalu [tertawa].
Q13
Mana menurut Anda yang lebih baik. Permainan gitar atau akting Anda?
Ya permainan gitar gue dong.
gue anak band soalnya. Bukan aktor! [tertawa]. Walaupun duit gue dari
akting. Mumpung lagi dipake, ya manfaatkan. Istilahnya gue lagi di
ladang emas. Dikasih sekop. Ya sekop terserah lo deh. Keruk selagi
bisa. Kalau udah nggak bisa, ya emas yang pernah gue keruk akan gue
manfaatkan.
Q14
Jawab dengan jujur. Bagaimana penilaian Anda soal sinetron yang Anda bintangi?
Kalau
sinetron yang gue maenin sih baguus! Dari ratingnya aja tiga. Kalau
kualitas sih, ya sama aja kayak yang lain! [ngakak]. Tapi gue rasa ini
yang paling bagus dari yang ada. Soalnya yang lain ceritanya banyak
yang aneh.
yang hantu lah, males banget! Paling normal ya ini, Pengantin Remaja.
Mungkin kalau baik segini [menunjukkan batas dengan tangan], ya
sinetron gue ini, segini lah [menunjukkan setengahnya].
Q15
Kalau Anda santai di rumah, apakah Anda mau mengisi waktu luang Anda dengan nonton sinetron?
Pilihan terakhir gue. Kalau misalnya jaringan tv kabel di rumah gue putus, jam tujuh malem, nggak ada acara lagi
Q16
Kalau ditawari main sinetron bertema hidayah?
Aduh
jangan deh. Main paling berapa episode, tapi habis itu nggak ada yang
nawarin lagi. Mumpung masih muda, dan gue masih banyak yang make, ya
udah. Sebelum gue dikasih peran bapak-bapak. Soalnya gue pengin peran
yang muda. Begitu umur gue udah jadi bapak-bapak, gue nggak mau maen.
Kecuali di Indonesia, udah ada film kayak James Bond yang emang peran
utamanya bapak-bapak. Di sini
peran utamanya anak muda, ABG. Gue nggak pengin antiklimaks. Misalnya,
gue sekarang dapet peran utama, besok nggak, berarti turun dong. Gue
pengin kayak Kurt Cobain. Nggak pernah ada momen turun karirnya. Nggak
kayak Michael Jackson.
Q17
Di Indonesia Anda bintang film, sementara waktu di Jerman kerja di restoran. Apa yang Anda rindukan dari kehidupan di
Banyak
banget. Gue rindu kehidupan bisa melakukan apapun seenak jidat gue
tanpa ada orang yang mengomentari. Dan kebersihan alamnya. Gue bisa
olahraga, jalan kaki. Di sini, gue di mobil melulu. Kehidupan benar
aja, sebagai orang. Istilahnya, kalau gue datang ke tempat-tempat
seperti Plaza Senayan agak oke. Cuma, kalau datang ke tempat yang
istilahnya kelas C D, agak susah. Kayak kemaren gue dating ke Bengkel
Cipete Kolong. Berubah aja. Oke gue jadi lebih diservis, enak. Tapi,
jadi beda aja. Gue mau ngapain kayak di
Q18
Tapi, ada kalanya itu menyenangkan ya
Kalau
gue dating ke klub, banyak cewek cantik terus ngomongin gue, itu
seneng. Kalau jalan sama Titi, gue jadi takut [tertawa]. Nggak lah.
Cewek-cewek nggak akan begitu kalau gue jalan sama Titi.
Q19
Dalam hal perempuan. Godaan yang bagaimana yang menurut Anda besar?
Cewek-cewek
nakal yang agresif. Apalagi kalau semuanya bagus, mukanya sama
badannya. Mereka approach ke gue. Godaan banyak. Dan memang ada.
Istilahnya, kalau gue pengin nakal atau mengkhianati pacar, gue bisa.
Tinggal meladeni aja. Tapi, gue tipe cowok setia. Tolong dibold dan
diunderlined ya. [tertawa].
Q20
Apa enak dan tidak enaknya jadi Christian Sugiono?
Gue
punya pacar yang baik dan cantik dan dibayangkan cowok-cowok [tertawa].
Gue banyak bisa melakukan sesuatu. Gue bisa berubah jadi bukan
siapa-siapa di luar negeri. Dan di sini bisa jadi siapa-siapa. Tidak
enaknya, nama Jawa, kok tampang bule? [ngakak]. Dan itu tadi, krisis
identitas. Di luar dibilang
dari edisi Desember 2006. foto: Bayu Adhitya
26 Comments:
Udah cakep, cerdas, suaranya Ok, dulunya ketua OSIS, tapi tetep 'bandel', ah...sayang sinetronnya ngikutin film Korea. Lebih sayang lagi, udah ada yang punya, Titi Kamal pula! Hahaha...shit! KOK foto dia mukanya ditutup bungkusan kertas? Karena majalah pria dewasa yah...kalo wanita dewasa pasti langsung jadi cover hehe...
foto ditutupin mah biar ada aksen yang berbeda aja lin. biasa lah trik fotografer. kayak bukan fotografer aja lu lin! hahaha.
Tapi, kalo yang ini nggak nahan hihi...ganteng banget sih ; E
udah lah lin.cowok buat elu mah kan yang gondrong, bergelombang dan seminat. hehe. :p
Wahaha...rese lu, Leh...bawa2 gondrong, bergelombang segala! Kan boleh dong mengagumi ciptaan Tuhan yang lain sebelum yang gondrong ada! Mumpung masih jomblo hihihi...
hmmm, sayang.
kalo aja gw masih jadi dosen tamu,
atau soleh juga masih sering diundang jadi pembicara,
kan mungkin aja tian diajak mampir buat cerita-cerita di kampus ya, leh.
hahaha!
hebat Leh, cara elu mengarahkan ke pertanyaannya ttg seksnya. soalnya gue sring denger gosip2 miring perilaku seks bebas dia nih. Dan gue sekarang jd aga sedikit yakin. (yakin apaa?)
ya gua juga sering denger anz. makanya, pernah satu kali ketika jaman di trax dulu, dia dateng ke kantor, gua sama arian langsung bilang, "you the man!" hahaha. setelah mendengar gosip yang bikin iri banyak laki-laki itu.
koq gue baru tau ini ya ada penjelasan kalo si jurnalisnya lagi ketawa???
haha.. terus apa jawab si doi?
gw yang lolosin itu.
gw pengin pembaca juga bisa ngerasain atmosfir interviewnya.
ikut hadir, dan ikut tanya-tanya.
juga jadi terhanyut di dalemnya..
anto: dia cuma cengengesan. mesem-mesem.
kalo gak salah dia sempat magang di trax kan. apakah sempat mendapatkan tips dan trik gitu leh mengenai hal tersebut? hahaha...
wah anz, kayaknya meskipun dapet tips and trik tetep aja susah buat gua mah. karena faktor tampang. hahaha.
gua juga bakal susah, leh. haha. kebayang tian mengajar kelas s&s dan mulai memberikan tipsnya kepada peserta.
"oke, untuk menggaet cewek dan bercinta dengan mereka, syarat pertama yang mutlak adalah... punya wajah kayak gua"
kelasnya langsung bubar.
oh. dia gue kasih teorinya semua, An.
iya juga ya...hehehe...
tadi gw chat sama tian,
dia lagi di KL sama tikam,
persiapan syuting layar lebar di sana..
oya, dia juga titip salam buat kalian.
tian. bukan tikam.
aw.. kalian semua di Tikam oleh Tian..
Tikam = Titi Kamal? Tian = Titi Anto?
is it just me, or he IS desperately trying to get the "you can only dream yet i can fuck her anytime" message across? pathetic ah...
kalo dari sudut pandang gua sebagai pewawancara sih, tidak terdengar pathetic nes. justru, jawaban seperti ini yang gua harapkan. :D
iya sih, lebih memicu reaksi memang...salahsatunya gue...hihihi...
soleh... udah ditanyain belooooom ma tian?
ahahahaha sok akrab!
sumpe loo??
undang tian aja buat jadi tamu diskusi di luar kampus..
(diskusinya terserah lah ttg apaan.. yg penting ada tian. hihi)
Q17
Di Indonesia Anda bintang film, sementara waktu di Jerman kerja di restoran. Apa yang Anda rindukan dari kehidupan di sana?
Banyak banget. Gue rindu kehidupan bisa melakukan apapun seenak jidat gue tanpa ada orang yang mengomentari. Dan kebersihan alamnya. Gue bisa olahraga, jalan kaki. Di sini, gue di mobil melulu. Kehidupan benar aja, sebagai orang. Istilahnya, kalau gue datang ke tempat-tempat seperti Plaza Senayan agak oke. Cuma, kalau datang ke tempat yang istilahnya kelas C D, agak susah. Kayak kemaren gue dating ke Bengkel Cipete Kolong. Berubah aja. Oke gue jadi lebih diservis, enak. Tapi, jadi beda aja. Gue mau ngapain kayak di sana ada sepasang mata ngomongin. Nggak tahu ngomongin bagus apa nggak.
Hihihihi.....
pertanyaannya, gimana rasanya ngE-T? udah jadi kesayangan Limi ya?
(Chris, dapet salam dari Limi. Katanya, kapan bikin Soße lagi?)
gitcu....
Post a Comment
<< Home