Ironis
Ada Yin ada Yang, katanya.
Ada hitam ada putih. Ada manis ada pahit. Dan ada suka ada duka. Ribuan orang sedang berduka di Aceh dan Sumatera Utara. Tragedi ini sudah bukan jadi bencana nasional lagi. Perhatian dunia rupanya sudah ke sana juga.
Bantuan pun diberikan. Relawan pun berdatangan. Dan, ini yang menarik. Pesta-pesta pun diselenggarakan. Atas nama kepedulian. Atas nama pengumpulan dana. Konser peduli Aceh, charity show, dan entah apalagi sebutannya.
Ironis. Itu pandangan saya terhadap situasi seperti ini. Untuk menolong orang yang kesusahan, ternyata harus lewat acara senang-senang. Tidak. Saya tidak mengatakan kalau konser-konser yang mengatasnamakan kemanusiaan itu salah. Saya yakin tujuannya mulia, kok. Hanya saja. Itu yang sedikit mengganggu saya.
Kenapa tidak ada cara lain yang dianggap lebih ampuh selain mengadakan konser musik? Saya tau, musik adalah salah satu media yang paling ampuh untuk komunikasi. Tapi, agak ironis juga. Kalau orang-orang harus tertawa, berdansa, minum-minum, berpesta untuk menggalang dana.
Ironis.
Tapi, sudahlah. Apapun niat dan misi yang mereka kejar, mudah-mudahan acaranya setimpal. Mudah-mudahan semua pesta pora itu berguna untuk meringankan beban mereka. Mudah-mudahan.
Salam,
Ada hitam ada putih. Ada manis ada pahit. Dan ada suka ada duka. Ribuan orang sedang berduka di Aceh dan Sumatera Utara. Tragedi ini sudah bukan jadi bencana nasional lagi. Perhatian dunia rupanya sudah ke sana juga.
Bantuan pun diberikan. Relawan pun berdatangan. Dan, ini yang menarik. Pesta-pesta pun diselenggarakan. Atas nama kepedulian. Atas nama pengumpulan dana. Konser peduli Aceh, charity show, dan entah apalagi sebutannya.
Ironis. Itu pandangan saya terhadap situasi seperti ini. Untuk menolong orang yang kesusahan, ternyata harus lewat acara senang-senang. Tidak. Saya tidak mengatakan kalau konser-konser yang mengatasnamakan kemanusiaan itu salah. Saya yakin tujuannya mulia, kok. Hanya saja. Itu yang sedikit mengganggu saya.
Kenapa tidak ada cara lain yang dianggap lebih ampuh selain mengadakan konser musik? Saya tau, musik adalah salah satu media yang paling ampuh untuk komunikasi. Tapi, agak ironis juga. Kalau orang-orang harus tertawa, berdansa, minum-minum, berpesta untuk menggalang dana.
Ironis.
Tapi, sudahlah. Apapun niat dan misi yang mereka kejar, mudah-mudahan acaranya setimpal. Mudah-mudahan semua pesta pora itu berguna untuk meringankan beban mereka. Mudah-mudahan.
Salam,
5 Comments:
Daripada bilang begitu, lebih baik bertanya apa yang bisa kita lakukan untuk Aceh...
Yah, memang gua tidak lebih baik dari mereka yang berpesta pora itu. Tapi, ini sekadar renungan. Betapa sesuatu untuk menolong kesusahan, harus ditempuh dengan bersenang-senang dulu.
Makanya, daripada merenungi tindakan orang-orang. Lebih baik kita merenungi apa yang bisa kita lakukan...
bener banget bang soleh, emang kita ngga bisa (atau paling ngga belum lah) sehebat relawan-relawan yang langsung berjibaku di aceh sana begitu ada bencana.tapi paling ngga saya termasuk orang yang "rada" ngga cocok kalo pengumpulan dana bantuan itu lewat pesta pesti, kayanya gimanaaa.. gituh (jujur,kaya sebenernya lu mau pesta tapi ngga enak gara-gara ada bencana.tapi pada dasarnya lu mau pesta.gitu deh)
gua setuju bahwa pesta-pesti itu rada2 gak sreg. Tapi mereka bisa mengumpulkan banyak sumbangan dengan itu. Jadi, daripada mempermasalahkan pesta-pesti itu, gua juga sependapat kalo kita mendingan mempermasalahkan kita bisa bikin apa buat Aceh. Gak usah gede2an sih kali yee, yang penting niatnya.
Post a Comment
<< Home