Sekarang Ruangan Itu Tidak Sepi
Lagu ini baru saja saya putar di komputer.
Love is real. Real is love. Love is feeling. Feeling love. Love is wanting to be loved. Love is touch. Touch is love. Love is reaching. Reaching Love. Love is asking to be loved. Love is you. You and me. Love is knowing. We can be. Love is free. Free is love. Love is living. Living love. Love is needing to be loved. [Love; John Lennon, 1970]
Kamu boleh menertawakan saya. Tapi, sebulan terakhir ini saya baru tau rasanya cinta. Hehe. Tidak. Saya yakin, tidak sedang seperti anak remaja yang mengatakan cinta, ketika melihat perempuan yang disukainya. Yang ini berbeda. Saya tau itu berbeda. Karena ternyata, ini sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jujur. Saya tidak sedang bergombal.
Apalagi malam tadi. Ketika dia menunjukkan salah satu tulisan di buku hariannya. Sesuatu yang pernah ditulisnya tentang saya. Sesuatu yang pernah saya tanyakan kepadanya. Tentang kenapa dia memilih saya. Tidak. Saya tidak akan membaginya di sini.
Yang jelas, itu membuat saya tersipu malu. Membuat saya seperti kepiting rebus. Hehe. Dan saat membaca tulisannya itulah, saya semakin yakin bagaimana perasaan dia kepada saya. Ah, saya semakin dibuat terbang tinggi. Tulisan dia juga membuat saya terharu bahagia. Haha. Ternyata, ada juga perempuan--selain ibu kandung tentunya--yang bisa memberikan rasa sayangnya kepada saya.
Dan ini yang lebih membuat saya senang. Karena ternyata, apa yang dia tulis tentang saya. Apa yang dia lihat di diri saya. Adalah kurang lebih sama dengan apa yang saya lihat di diri dia. Alasan dia menerima saya. Adalah kurang lebih sama dengan alasan saya memilih dia. Tidak. Saya tidak sedang ke-GR-an. Ini jujur. Mungkin ini yang namanya reaksi kimia yang baik.
Dan puzzle hati yang dulu sempat tercerai-berai itu pun, kini benar-benar sudah terbentuk. Ruangan di hati saya pun, kini tidak sepi lagi. Karena seseorang telah mengisinya. Seseorang bernama Tetta Riyani Valentia.
Wah gawat. Semakin menye-menye. Harus dihentikan. Sebelum kamu berpikir untuk meledek saya. Haha. Saya sebetulnya cuma mau bilang, kalau perjalanan ini ternyata benar-benar menyenangkan. Sangat menyenangkan. Semoga saja tetap begitu.
Love is real. Real is love. Love is feeling. Feeling love. Love is wanting to be loved. Love is touch. Touch is love. Love is reaching. Reaching Love. Love is asking to be loved. Love is you. You and me. Love is knowing. We can be. Love is free. Free is love. Love is living. Living love. Love is needing to be loved. [Love; John Lennon, 1970]
Kamu boleh menertawakan saya. Tapi, sebulan terakhir ini saya baru tau rasanya cinta. Hehe. Tidak. Saya yakin, tidak sedang seperti anak remaja yang mengatakan cinta, ketika melihat perempuan yang disukainya. Yang ini berbeda. Saya tau itu berbeda. Karena ternyata, ini sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jujur. Saya tidak sedang bergombal.
Apalagi malam tadi. Ketika dia menunjukkan salah satu tulisan di buku hariannya. Sesuatu yang pernah ditulisnya tentang saya. Sesuatu yang pernah saya tanyakan kepadanya. Tentang kenapa dia memilih saya. Tidak. Saya tidak akan membaginya di sini.
Yang jelas, itu membuat saya tersipu malu. Membuat saya seperti kepiting rebus. Hehe. Dan saat membaca tulisannya itulah, saya semakin yakin bagaimana perasaan dia kepada saya. Ah, saya semakin dibuat terbang tinggi. Tulisan dia juga membuat saya terharu bahagia. Haha. Ternyata, ada juga perempuan--selain ibu kandung tentunya--yang bisa memberikan rasa sayangnya kepada saya.
Dan ini yang lebih membuat saya senang. Karena ternyata, apa yang dia tulis tentang saya. Apa yang dia lihat di diri saya. Adalah kurang lebih sama dengan apa yang saya lihat di diri dia. Alasan dia menerima saya. Adalah kurang lebih sama dengan alasan saya memilih dia. Tidak. Saya tidak sedang ke-GR-an. Ini jujur. Mungkin ini yang namanya reaksi kimia yang baik.
Dan puzzle hati yang dulu sempat tercerai-berai itu pun, kini benar-benar sudah terbentuk. Ruangan di hati saya pun, kini tidak sepi lagi. Karena seseorang telah mengisinya. Seseorang bernama Tetta Riyani Valentia.
Wah gawat. Semakin menye-menye. Harus dihentikan. Sebelum kamu berpikir untuk meledek saya. Haha. Saya sebetulnya cuma mau bilang, kalau perjalanan ini ternyata benar-benar menyenangkan. Sangat menyenangkan. Semoga saja tetap begitu.
5 Comments:
Soleeeh...
Gua sih lebih penasaran tentang apa yang terjadi selanjutnya Leh. Setelah lu dikasih baca buku hariannya, apa lagi yang dikasih Leh...? Hehehe...
haha, rock n roller in love!
seperti kata the darkness, "love is only a feeling". hahahha! the famous soleh of fikom unpad. nice to have you in duniamaya perblogan!
ah soleh... sedang jatuh cinta rupanya. sialnya, setiap melihat perempuanmu di kelas, gw jadi inget lo dan ga tahan untuk senyum2 sdr!
mas Soleh gue willy Iya aku sendiri lahir setelah Beatles mau bubar 1 thn lagi..jadi gak sengaja suka waktu SMP ketika kliping musik barat..welll gile hebat lagu2 mereka yg merupakan keajaiban musik dunia bila dibanding sebelum The Beatles ada . Aku suka Beatles dan juga John Lennon-nya yg jenius itu. Ngomong2 ada perkumpulan The Beatles gak di jakarta dan tempat2 nongkrongnya dimana aja seperti tempat konser grup pengekor spt band bharata dulu... dll.. tolong dong mas soleh ajak aku inform aja ke 0813 148 642 37...willy
Post a Comment
<< Home