Friday, January 06, 2006

Orangtua, Perempuan Setengah Telanjang dan Rencana Jangka Panjang

Ini tentang saya dan pekerjaan saya.
Kamu mungkin pernah baca tulisan saya soal sekarang saya jadi feature editor di taman bermain yang baru. Ya. Secara karir saya meningkat. Dari reporter jadi feature editor. Finansial juga tentunya meningkat. Alhamdulillah. Tapi, tanggungjawab juga semakin berat. Itu konsekuensinya. Saya bahagia. Tentu saja.
Apalagi setelah mengetahui kalau orangtua saya merestui kepindahan saya ke majalah ini. "Bukannya itu majalah porno ya kalau di luar negeri mah?" tanya ayah saya. "Ya yang di sini mah, gambarnya nggak akan seperti di sana," jawab saya. Sementara ibu saya, sepertinya tidak banyak tau soal imej taman bermain itu.
Intinya, saya dapat restu mereka. Yang mereka khawatirkan justru bukan soal isi majalah--agak heran juga saya, padahal mereka cukup relijius. Jauh relijius dari saya--tapi soal kesejahteraan dan kepastian bekerja di sana, ketika saya bilang sudah pindah kantor. "Kerja teh sering banget pindah-pindah ya," kata ibu saya singkat.
Orangtua saya dari dulu memang selalu mendukung keputusan saya. Alhamdulillah. Walaupun seringkali, mereka bertanya apakah saya tidak tertarik jadi pegawai BUMN, tapi mereka membiarkan saya memilih pekerjaan yang saya sukai.
Tapi, masih ada orangtua yang belum saya hadapi.
Orangtua pacar saya. Maklum, saya dan Tetta sudah punya rencana jangka panjang soal hubungan kami. Dengan kata lain, kami memandang serius hubungan ini. Tidak untuk main-main. Doakan kami ya. Hehe. Ah jadi melantur. Kembali ke topik pekerjaan. Singkatnya, orangtua Tetta belum tau kalau saya sekarang bekerja di taman bermain yang baru. Yang mereka tahu, saya wartawan. Itu saja. Dulu sih, waktu di Trax saya bilang, saya kerja di majalah musik.
Sampai sekarang, mereka belum bertanya lagi. Untungnya. Hehe.
Ini persoalannya. Ayahnya sedikit konservatif. Dari sekian banyak pandangan dia, gambar-gambar perempuan seksi di media, adalah salah satu yang tidak dia sukai. Satu waktu, dia melihat kalender keluaran Rip Curl, yang jadi bonus Trax. "Ini apa sih? Kok banyak gambar orang telanjangnya?" katanya mengomentari gambar perempuan dengan bikini sedang duduk di pinggir pantai.
Itu baru secuil. Kata pacar saya, beberapa waktu yang lalu juga dia pernah berkomentar soal gambar perempuan seksi. "Jadi kamu jangan bilang dulu sama papa ya," kata pacar saya soal pekerjaan yang baru ini. Saya mengikuti sarannya. Dan saya memaklumi hal ini. Wajar saja, saya yakin bukan cuma orangtua pacar saya yang keberatan soal itu.
Ironis. Soalnya, saya sering menggoda teman saya, yang tidak ingin namanya muncul di taman bermain itu. Ada hubungannya dengan keluarga, intinya seperti itu. Chicken. Begitu saya sering menggoda dia. Padahal, saya sendiri masih takut akan pendapat orangtua pacar. Dan sebisa mungkin menghindari obrolan soal pekerjaan saya.
Dua orang kakak dan suaminya masing-masing sih, sudah tau. Hanya satu orang kakaknya--yang kata pacar saya cukup konservatif--dan para paman serta bibinya yang belum tau. Karena memang saya juga belum ingin mereka tau. Maklum, saya masih berusaha mendapatkan perhatian mereka. Kalau posisi saya sudah cukup aman, mungkin saya akan lebih berani.
Tapi sebelum itu terjadi, saya masih harus tetap menghindari obrolan soal pekerjaan. Dan berdoa semoga saja mereka bisa terbuka dan menerima saya apa adanya. Seperti juga pacar saya menerima saya apa adanya. Bukan begitu sayang? :)
Salam,

9 Comments:

Anonymous Anonymous said...

waduh..
susah juga ya berhadapan sama camer yg konservatif
tp nama kamu bakal dicantumin di majalah itu kan?
rasanya aneh aja klo ga mau nyantumin nama dgn alasan malu atau takut sama pendapat org laen.
masa sih sama pilihan sendiri bukannya bangga.
(no offense gi, ris)
but then again.. memang susah juga sih ya.. ini indonesia sih

huhu. piss

January 06, 2006 9:53 PM  
Anonymous Anonymous said...

hmm...akyu mah pengen nampang di susunan mast head majalah kamu da..
huhu soalnya orang-orang yang kenal ma aku pasti bakal terbelalak liat nama aku disitu..
kan mestinya akyu jadi modelnya gitu looh. dengan bodi seaduhai ini...masa sih acit cuma jadi pimred doang...
ya kan leh? body akyu ga kalah ma catherine wilson?? ngaku siah!
*racauan anak kecil yang kehilangan ibunya*

January 11, 2006 3:27 PM  
Anonymous Anonymous said...

yakin aku menerima kamu apa adanya?
huehueuhehueu,,

tenang aja,, masih banyak waktu untuk menangani bo-nyok aku,, kita bisa mengakalinya pelan2 hoho,,

January 11, 2006 3:35 PM  
Blogger tamankembangpete said...

hahaha, gua udah melewati proses ini. kejadiannya di malam natal yg lalu. pas makan malam nyokap pacar gua nanya (sebenarnya dia udah tau sblmnya dr anaknya, mgkn menguji spontanitas gua. dan karena itu gua menguatkan diri utk ngomong tanpa terbata-bata hehe), "alfred sekarang kerja dimana?"
"di majalah playboy, tante."
"ooo ada ya??"
"iya, terbit bulan april."
si tante pun melanjutkan santapannya (sementara gua sibuk menebak isi pikirannya hehe). sekarang giliran kakak pacar gua nanya," "trus bakal nude2 gitu kayak di luar?"
"nggak lah, mana ada cewek indonesia yg berani," kata gua (entah jawaban cepat ini berasal darimana).

leh, segeralah berterus terang. ini cuma bom waktu di atas pangkuanmu. biar lu pindahkan ke bawah kursi, dia tetap akan meledak heheheh

January 11, 2006 4:13 PM  
Anonymous Anonymous said...

kalo nyokap mah kayanya masih bisa diambil hatinya Fred,,
nah kalo bokap, gw gak bisa mastiin,,
makanya, lebih baek tunggu waktu yang tepat aja,,
toh suatu saat bakal harus tau juga,,
makanya, doakan kami yah!!
hehehe,,

January 13, 2006 2:54 PM  
Anonymous Anonymous said...

ya anda kan udah milih, pak soleh. tentunya udah tau konsekuensinya kan? aint it the life?

btw ironis ya, soleh. playboy.

wakakwkawka! keep up the good work! ntar gue nyumbang oplah!

January 14, 2006 11:18 AM  
Anonymous Anonymous said...

tisha said :

leh, sama susahnya ketika saya bilang, "Mam, ini pacar saya. saya serius sama dia. doakan ya,biar dia dapet hidayah biar jadi muslim... :)
gudlak leh, jangan cepet nyerah!

January 17, 2006 12:27 PM  
Blogger Hendro said...

Elo bisa bilang gini leh sama camer,"untung masih playboy pak. Belum Hustler yang saya sering nonton seri Barely Legal-nya."

January 17, 2006 11:25 PM  
Blogger tamankembangpete said...

halah ndro ndro, nggak usah ngomong barely legal ke camer deh, perkara 'undangan' aja susah kompromi...

January 20, 2006 1:18 PM  

Post a Comment

<< Home