Friday, June 23, 2006

Slank Reuni!

Hampir tidak dapat dipercaya, tapi itu terjadi. Bimbim, Kaka, Bongky, Indra Q dan Pay di satu panggung!

Sejak awal, acara Tribute to Imanez yang digelar di Hard Rock Café, Jakarta, Rabu [21/6] malam itu memang sudah istimewa. Orang-orang yang pernah jadi bagian komunitas Potlot berkumpul. Potlot adalah markas Slank. Banyak musisi pernah “sekolah” di sana. Imanez salah satunya. Penyanyi reggae itu meninggal setahun lalu.

Imanez menyatukan para alumni Potlot. Termasuk limamusisi berbakat yang sepuluh tahun lalu pecah. Formasi Slank paling dahsyat itu akhirnya bermain bersama kembali di depan publik. Membawakan lagu Bangsat dan Mawar Merah. Sambil tersenyum lebar! Beberapa kali, Kaka menghampiri Indra, memeluk Pay dan tertawa bersama Bongky. Mengharukan. Membahagiakan. Membuat bulu kuduk merinding.

Saya tidak bermaksud melebih-lebihkan. Saya belum pernah melihat mereka bermain sebahagia itu. Oke, mereka tersenyum ketika manggung. Tapi, bukan senyum seperti malam itu.

Rasanya, semua yang hadir di Hard Rock merasakan betapa formasi itu punya kharisma yang kuat. Penonton berteriak kegirangan. Bertepuk tangan dengan meriah. Beberapa orang berjingkrakan. Girang. Bernyanyi bersama mereka. Hanya dua lagu memang. Tapi, momen itu benar-benar berharga.

Kalau kamu di sana, kamu bisa rasakan betapa lima orang itu [pernah] bersahabat. Chemistry-nya benar-benar terasa!

Gila! Dada saya berdebar kencang! Ini mimpi jadi kenyataan! Dan saya yakin, bukan cuma saya yang bermimpi seperti itu. Slank dan Bip memang sering ada di satu event. Tapi, belum pernah sekalipun formasi itu ada di satu panggung. Bahkan untuk kolaborasi antara Slank dan Bip pun belum pernah.

Kalau kamu ada di sana, kamu juga pasti bisa merasakan betapa seisi Hard Rock berbahagia! Mungkin semua yang hadir di sana, sama-sama mengharapkan itu terjadi. Hingga ini ditulis pun, dada saya masih berdebar kencang setiap mengingat kejadian kemarin.

Benar-benar kejutan yang menyenangkan. Saya terkejut. Panitia terkejut. Lima musisi itu pun terkejut. Bukan apa-apa, ini di luar rencana. Semuanya terjadi dalam waktu singkat. Mereka "dijebak", meminjam istilah seorang panitia. Ah, benar-benar malam yang indah. Hehe.

Selain penampilan yang dahsyat itu, acara malam itu memang mengagumkan. Puluhan musisi, yang pernah nongkrong bareng. Lantas mengambil jalan masing-masing. Kemudian berkumpul kembali!

Roots, Rock, Reggae. Mereka tahu itu. Mereka memainkan musik dengan soul. Apakah itu bermain blues, rock n' roll, atau reggae. Kamu bisa rasakan itu keluar dari dalam hati!

Sekarang, Potlot memang lebih terkenal sebagai markas Slank dan tempat berkumpulnya Slankers. Tapi, komunitas itu, suka tidak suka, telah mengukir sejarah. Dan malam itu, saya seakan diingatkan kembali.

Pertanyaan saya; giliran komunitas mana yang sepuluh tahun lagi akan punya kekuatan seperti itu ya?

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Ada fotonya nggak? Saya juga penggemar berat Slank formasi pertama.

March 25, 2008 11:26 AM  

Post a Comment

<< Home