Thursday, January 18, 2007

20Q Christian Sugiono


Anak band yang jadi aktor bicara soal perempuan, sinetron dan bagaimana rasanya jadi pacar Titi Kamal


Q1

Anda bersekolah di Pangudi Luhur, yang muridnya laki-laki semua. Bagaimana peranan sekolah itu dalam membentuk karakter Anda sekarang?

Karena cowok semua, jadi lebih kompak. Di situ gue belajar arti pertemanan dan kesetiakawanan. Dari segi cewek, gue lebih belajar soal deketin cewek. Cowok semua, ngobrol apa lagi kan? Kami banyak diskusi soal perempuan. Jadi lebih banyak tahu soal perempuan. Bisa mengambil ilmu lah [tertawa].


Q2

Tipe remaja seperti apa Anda waktu SMA?

Gue tipe rata-rata sih, yang suka maen olahraga. Tapi, nggak jocks banget [tertawa]. Tiap istirahat maen voli sama basket. Oh lupa, gue tipe anak band. Gue nge-band melulu. Soalnya nggak ada kerjaan lain. Udah SMA, banyak pensi, banyak band competitor, jadinya lebih termotivasi untuk latihan.


Q3

Kenakalan remaja macam apa sih yang dulu Anda lakukan?

Gue sih nggak nakal. Soalnya gue Ketua OSIS. Kalau nakal bahaya. Paling ngajak temen-temen dua angkatan cabut ke Dufan. Kenakalan perempuan? Ada lah [tertawa]. Tapi gue nggak terlalu ekstrim. Gue istilahnya maen rapih. Yang tahu temen-temen deket gue doang. Kalau banyak yang tahu, itu berita nggak bagus. Nanti imej gue, ooh suka maen cewek. Nanti cewek-cewek ngelihat imej gue nggak bagus.


Q4

Dulu, publik mengenal Anda hanya sebagai pacar Titi Kamal, sekarang orang mengenal Anda sebagai Christian Sugiono. Perasaan Anda soal ini?

Seneng aja. Sekarang gue terjun di sinetron jadi banyak yang tahu. Tapi nggak apa-apa juga sih dipandang begitu [jadi pacarnya Titi Kamal--red]. Soalnya, Titi juga imejnya bagus dipandang orang-orang. Daripada ada orang bilang begini, ‘Eh lo pacarnya Ratu Felisha ya?’ [tertawa]. Itu nggak oke. Psycho.


Q5

Banyak laki-laki di luar sana, membayangkan bagaimana rasanya jadi pacar Titi Kamal. Bagaimana sih sebenarnya rasanya?

Enak [tertawa]. Gue hanya bisa menghimbau cowok-cowok di luar sana, teruslah bermimpi! [tertawa]. Jadi pacar Titi apa ya enaknya? Ya mungkin seperti yang dibayangkan orang-orang. Apa yang lo bayangkan itu benar! [tertawa].


Q6

Di film Jomblo, Anda memerankan karakter Doni, laki-laki yang mudah mendapatkan perempuan dan mudah bercinta. Seberapa mirip karakter itu dengan Anda?

Sekarang jauh banget. Tujuh tahun terakhir ini jauh. Dulu, lumayan dekat. Itu masa-masa gue nakal ya di jaman dulu. Tapi nggak terlalu parah kayak si Doni. Tiap cewek diembat. Kalau gue milih-milih. Yang bisa jaga mulut dan jaga diri [tertawa].


Q7

Kalau ada yang bertanya, berapa banyak perempuan yang sudah Anda tiduri?

Gue nggak akan jawab lah! Berapa juga udah lupa! Nggak deh. Becanda. [ngakak].


Q8

Apakah Anda selalu mendapatkan perempuan yang Anda inginkan?

Ya bisa dibilang, delapan puluh lima persen iya. Misalnya gue usaha dikit, Alhamdulillah dapet, ciee Alhamdulillah. Gawat nih interview-nya. Gue mesti milih-milih kata [tertawa]. Rata-rata mereka nggak mau serius. Mereka maunya senang-senang.


Q9

Serius dalam arti komitmen?

Ya gue juga nggak mau [tertawa]. Udah lah, interviewnya jangan terlalu berbahaya.


Q10

Takut dibaca Titi ya [tertawa]. Anda tipe yang takut sama pacar?

Gue nggak takut sama pacar. Gue takut sama diri gue sendiri kalau nggak bisa pacaran lagi dengan Titi [tertawa]. Gue takut gue melakukan hal yang salah dan berakibat buruk.


Q11

Tadi Anda bilang, delapan puluh lima persen. Berarti Christian Sugiono pernah ditolak perempuan ya?

Pernah doong! Dua kali. Waktu SMA dan pas lulus SMA. Tapi gue rasa cewek itu nyesel ya [tertawa]. Tapi, perasaan gue sama cewek itu juga nggak terlalu gede. Iseng-iseng berhadiah. Nggak dapet ya cari yang lain.


Q12

Infotainment sepertinya selalu ingin tahu perkembangan kisah cinta Anda. Perasaan Anda soal ini?

Gue juga bosen tuh. Apa infotainment nggak ada pertanyaan lain? Dari awal gue diinterview infotainment tahun 2002 sampai sekarang, selalu ada pertanyaan begitu. Gue pulang dari Jerman kan kepergok jalan sama Titi tuh. Ditanya ‘kapan kawin?’ Sampe kemaren gue wawancara di sini [lokasi syuting--red], pertanyaannya masih itu. Meskipun nanya yang lain, selalu diselipin pertanyaan begitu. Harusnya gue bilang, oh mbak berarti nggak nonton infotainment. Soalnya, jawabannya ada di infotainment yang lalu [tertawa].


Q13

Mana menurut Anda yang lebih baik. Permainan gitar atau akting Anda?

Ya permainan gitar gue dong. Kan gue anak band soalnya. Bukan aktor! [tertawa]. Walaupun duit gue dari akting. Mumpung lagi dipake, ya manfaatkan. Istilahnya gue lagi di ladang emas. Dikasih sekop. Ya sekop terserah lo deh. Keruk selagi bisa. Kalau udah nggak bisa, ya emas yang pernah gue keruk akan gue manfaatkan.


Q14

Jawab dengan jujur. Bagaimana penilaian Anda soal sinetron yang Anda bintangi?

Kalau sinetron yang gue maenin sih baguus! Dari ratingnya aja tiga. Kalau kualitas sih, ya sama aja kayak yang lain! [ngakak]. Tapi gue rasa ini yang paling bagus dari yang ada. Soalnya yang lain ceritanya banyak yang aneh. Ada yang hantu lah, males banget! Paling normal ya ini, Pengantin Remaja. Mungkin kalau baik segini [menunjukkan batas dengan tangan], ya sinetron gue ini, segini lah [menunjukkan setengahnya].


Q15

Kalau Anda santai di rumah, apakah Anda mau mengisi waktu luang Anda dengan nonton sinetron?

Pilihan terakhir gue. Kalau misalnya jaringan tv kabel di rumah gue putus, jam tujuh malem, nggak ada acara lagi kan. Paling nonton sinetron gue doang. Gue nonton buat review gue doang. Kalau lagi syuting jalan ceritanya kan nggak nyambung.


Q16

Kalau ditawari main sinetron bertema hidayah?

Aduh jangan deh. Main paling berapa episode, tapi habis itu nggak ada yang nawarin lagi. Mumpung masih muda, dan gue masih banyak yang make, ya udah. Sebelum gue dikasih peran bapak-bapak. Soalnya gue pengin peran yang muda. Begitu umur gue udah jadi bapak-bapak, gue nggak mau maen. Kecuali di Indonesia, udah ada film kayak James Bond yang emang peran utamanya bapak-bapak. Di sini kan, peran utamanya anak muda, ABG. Gue nggak pengin antiklimaks. Misalnya, gue sekarang dapet peran utama, besok nggak, berarti turun dong. Gue pengin kayak Kurt Cobain. Nggak pernah ada momen turun karirnya. Nggak kayak Michael Jackson.


Q17

Di Indonesia Anda bintang film, sementara waktu di Jerman kerja di restoran. Apa yang Anda rindukan dari kehidupan di sana?

Banyak banget. Gue rindu kehidupan bisa melakukan apapun seenak jidat gue tanpa ada orang yang mengomentari. Dan kebersihan alamnya. Gue bisa olahraga, jalan kaki. Di sini, gue di mobil melulu. Kehidupan benar aja, sebagai orang. Istilahnya, kalau gue datang ke tempat-tempat seperti Plaza Senayan agak oke. Cuma, kalau datang ke tempat yang istilahnya kelas C D, agak susah. Kayak kemaren gue dating ke Bengkel Cipete Kolong. Berubah aja. Oke gue jadi lebih diservis, enak. Tapi, jadi beda aja. Gue mau ngapain kayak di sana ada sepasang mata ngomongin. Nggak tahu ngomongin bagus apa nggak.


Q18

Tapi, ada kalanya itu menyenangkan ya

Kalau gue dating ke klub, banyak cewek cantik terus ngomongin gue, itu seneng. Kalau jalan sama Titi, gue jadi takut [tertawa]. Nggak lah. Cewek-cewek nggak akan begitu kalau gue jalan sama Titi.


Q19

Dalam hal perempuan. Godaan yang bagaimana yang menurut Anda besar?

Cewek-cewek nakal yang agresif. Apalagi kalau semuanya bagus, mukanya sama badannya. Mereka approach ke gue. Godaan banyak. Dan memang ada. Istilahnya, kalau gue pengin nakal atau mengkhianati pacar, gue bisa. Tinggal meladeni aja. Tapi, gue tipe cowok setia. Tolong dibold dan diunderlined ya. [tertawa].


Q20

Apa enak dan tidak enaknya jadi Christian Sugiono?

Gue punya pacar yang baik dan cantik dan dibayangkan cowok-cowok [tertawa]. Gue banyak bisa melakukan sesuatu. Gue bisa berubah jadi bukan siapa-siapa di luar negeri. Dan di sini bisa jadi siapa-siapa. Tidak enaknya, nama Jawa, kok tampang bule? [ngakak]. Dan itu tadi, krisis identitas. Di luar dibilang Asia, di sini dibilang bule. Jadi, gue nggak tahu siapa sebenarnya gue ini! [tertawa].

dari edisi Desember 2006. foto: Bayu Adhitya

3 Comments:

Anonymous Anonymous said...

ahhhh..
*jadi lemesss*
seharusnya pertanyaan yg sama diajukan kepada titi kamal, "Bagaimana rasanya menjadi pacar Christian Sugiono?"

sepertinya cukup smart ya orangnya? bukan begitu bukan??

January 23, 2007 11:48 PM  
Anonymous Anonymous said...

oh no..gw suka banget ama tian and titi...hehehe

April 20, 2007 6:30 AM  
Anonymous Anonymous said...

ehm...saya sangat mengidolakan christian..moga-moga dia tetap apa adanya dan tetap bijak menghadapi hidup apalagi masalah pendamping hidupnya kelak. saya selalu berharap yang terbaik buat christian.

July 28, 2007 6:46 PM  

Post a Comment

<< Home